Asyiknya Bersepeda Melintasi Alam Jalan berlumpur pun mesti dilewati para peserta Jambore Sepeda Gunung Photo: Yanda
Para peserta dengan penuh semangat menuju rute lintas alam yang telah ditentukan Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 21/01/2008 20:19 WITA
Menjelajahi alam sambil bersepeda merupakan suatu kegiatan yang mengasyikkan bagi penggemar olahraga sepeda gunung. Selain memperoleh manfaat kesehatan, petualangan bersepeda juga mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka yang melakoninya.
Hal tersebut tergambar dari Jambore Sepeda Gunung se-Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung di Tenggarong, Minggu (20/01) kemarin.
Ratusan pehobi sepeda gunung dari beberapa penjuru Kaltim begitu antusias menjelajahi alam pedesaan yang berada di sekitar kota Tenggarong dengan rute sejauh kurang lebih 30 km.
Kendati harus melintasi jalan berbatu maupun berlumpur, menaiki tanjakan, menuruni bukit terjal, hingga menerobos belukar ilalang, hal itu bukan jadi penghalang. Malah menjadi tantangan yang mengasyikkan bagi peserta Jambore Sepeda Gunung se-Kaltim.
Para peserta memasuki jalan menanjak di bilangan Jalan Pahlawan, Kelurahan Bukit Biru Photo: Yanda
Pehobi sepeda gunung saat melintasi rute di sekitar Kelurahan Jahab Photo: Yanda | | |
Para peserta Jambore Sepeda Gunung yang berjumlah 258 orang ini dilepas keberangkatannya dari halaman Planetarium Jagad Raya oleh Plt Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H Samsuri Aspar sekitar pukul 07.00 WITA.
Mereka kemudian menyusuri jalur sepanjang tepian sungai Mahakam menuju Kelurahan Bukit Biru dengan melewati tanjakan Jalan Pahlawan. Setelah itu, para peserta mulai memasuki kawasan pedesaaan di Kelurahan Jahab hingga Kelurahan Loa Ipuh yang medannya cukup berat dan begitu menantang.
Tak jarang para peserta mesti beristirahat sejenak untuk mengatur nafas. Beberapa di antaranya bahkan harus berhenti selama beberapa menit lantaran harus memompa ban yang kempis, atau memperbaiki rantai yang lepas hingga mengganti ban yang bocor.
Namun hal itu bukan merupakan masalah berarti bagi komunitas penggemar sepeda gunung. Semangat kebersamaan dan kekompakan tetap terjaga selama kegiatan lintas alam berlangsung. Jika salah seorang peserta mengalami masalah dengan sepedanya, rekan lainnya akan saling bahu-membahu untuk memberikan bantuan.
Setelah berhasil menembus kawasan Teriti di Kelurahan Loa Ipuh, para peserta kemudian langsung menuju Kelurahan Maluhu melintasi kawasan persawahan serta pemukiman warga transmigran.
Peserta melintasi belukar ilalang, sementara salah seorang peserta terbaring di rerumputan lantaran kram Photo: Yanda
Semangat kebersamaan tetap terjaga, sejumlah peserta membantu rekannya mengganti ban yang bocor Photo: Yanda | | |
Selanjutnya, peserta memasuki Kelurahan Panji hingga mencapai kawasan Waduk Panji-Sukarame. Dari sini, para peserta mulai menempuh rute yang cukup berat hingga menembus Kelurahan Rapak Lambur dan Mangkurawang. Dari Mangkurawang, peserta kemudian menyusuri jalan sepanjang tepian Mahakam hingga kembali ke halaman Planetarium Jagad Raya.
Meski telah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, tidak ada kekecewaan yang terpancar dari para peserta. Malah sebagian besar para peserta mengaku sangat menyukai rute yang telah mereka tempuh. "Wah, rutenya asyik sekali. Medannya juga ekstrem, sama seperti di Sangatta (Kutai Timur)," ujar Ary, salah seorang peserta dari Samarinda.
Dia berharap agar event Jambore Sepeda Gunung ini kembali digelar di kota Tenggarong di masa-masa mendatang. Ary juga memberikan masukan kepada panitia untuk menyiapkan tim kesehatan di beberapa titik, mengingat beratnya medan yang dilalui. "Hal ini demi kenyamanan dan keselamatan peserta," imbuhnya.
Kegiatan Jambore Sepeda Gunung se-Kaltim yang baru pertama kali digelar di Tenggarong tidak hanya mendapat sambutan antusias dari para pehobi sepeda gunung. Warga pedesaan di sepanjang rute lintas alam pun begitu antusias untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada para peserta. (nop/win)
|