Demi Kesehatan, Keliling Dunia Naik Sepeda
Teguh rela meninggalkan keluarganya untuk bersepeda keliling dunia demi mengatasi penyakit stroke yang dideritanya Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 31/10/2007 23:29 WITA
Keliling dunia dengan bersepeda bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak mungkin. Namun dengan tekad yang kuat, Teguh Puji Budi Santoso (43) mencoba melakukannya.
Dalam waktu 13 bulan, pria asal Jember (Jawa Timur) ini telah melakukan perjalanan keliling Indonesia, hingga menembus negeri jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Saya ingin keliling dunia naik sepeda. Tidak hanya di Asia Tenggara saja, tapi juga ke China, Jepang, Eropa bahkan Amerika," ujar Teguh ketika singgah di Kantor Bupati Kutai Kartanegara, Tenggarong, Selasa (30/10) siang.
Apa yang melatarbelakangi Teguh hingga ia harus meninggalkan istri dan kedua anaknya, seorang diri melanglang buana? Ternyata, tekad untuk sembuh dari penyakit stroke yang dideritanya telah membuat Teguh nekad untuk melakukan perjalanan panjang dengan bersepeda.
"Saya disarankan untuk banyak olahraga dengan bersepeda. Akhirnya saya putuskan untuk keliling dunia naik sepeda. Pihak keluarga, terutama istri dan anak, sangat mendukung hal itu," ungkap pria berjanggut lebat ini.
Teguh pun menceritakan dirinya mengawali perjalanan bersepedanya dari Jawa Timur menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kemudian ke Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
"Dari Banten saya menyeberang ke Kalimantan Barat. Setelah itu saya ke Sarawak, Malaysia. Kemudian ke Brunei Darussalam dan ke Sabah, Malaysia," ujarnya lagi.
Dari Sabah, Teguh kemudian melanjutkan perjalanan bersepedanya menuju Kalimantan Timur. "Dari Sabah saya ke Nunukan, kemudian menyeberang ke Tarakan. Selanjutnya ke Bulungan, Berau, Kutai Timur, Bontang, Samarinda hingga ke Tenggarong sekarang ini," kata Teguh.
Selama perjalanan keliling dunia bersepeda, Teguh mengaku banyak mengalami pengalaman berharga, baik yang menyenangkan maupun yang tidak mengenakkan. "Senangnya bisa ketemu banyak orang dan melihat-lihat keindahan dan keunikan seni budaya dari tiap daerah," imbuhnya.
Teguh juga mengaku mendapat pengalaman cukup pahit ketika berada di Malaysia ketika dirinya ditangkap saat razia warga asing di Negara Bagian Sarawak. Teguh pun ditahan selama kurang lebih tiga jam oleh pihak Polis Diraja Malaysia. Namun, berkat bantuan lembaga Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang ada di Malaysia, Teguh pun bebas.
Ketika ditanya kapan dirinya akan mengakhiri perjalanan keliling dunia bersepeda tersebut, Teguh mengatakan masih cukup lama. "Saya akan keliling selama 5 tahun. Sekarang baru 1 tahun 1 bulan saya berkelana, jadi masih ada 3 tahun lebih untuk berkeliling dunia," tandasnya.
Dikatakan Teguh, selama 1 tahun lebih melakukan perjalanan bersepeda sudah 7 kali dia mengganti ban sepeda karena bocor atau pecah. Kemudian telah 3 kali mengganti rantai yang putus dan baru 1 kali garpu sepedanya patah sehingga harus dilas.
Usai dari Kaltim, lanjut Teguh, dirinya akan meneruskan perjalanan ke Kalimantan Selatan. "Setelah dari Kalimantan, mungkin saya akan ke Sulawesi atau langsung ke Sumatera. Setelah itu saya ingin meneruskan perjalanan ke Thailand, kawasan Indochina hingga terus ke China," ujarnya mantap. (win)
|