Meski Hujan dan Lewati Jalan Rusak Pawai Pembangunan Muara Badak Tetap Semarak Meski hujan turun, para murid TK tetap bersemangat mengikuti pawai Photo: Bastian
Bocah TK dengan mengenakan busana daerah melintasi panggung kehormatan sambil menyanyikan lagu Hari Merdeka Photo: Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 21/08/2007 10:02 WITA
Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-62 di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, juga disemarakkan dengan kegiatan Pawai Pembangunan yang berlangsung pada Sabtu (18/08) lalu.
Kendati hujan mengguyur, namun hal itu tak menyurutkan langkah warga mulai dari kalangan balita hingga kakek-nenek untuk tumpah di sepanjang jalan untuk menyaksikan kegiatan yang hanya bisa disaksikan sekali dalam setahun tersebut. Bahkan beberapa penonton yang tak puas menonton dari pinggir jalan, memilih untuk menyaksikan pawai dari atas atap rumahnya.
Pawai pembangunan yang dimulai pukul 14.00 WITA itu mengambil start di depan Mapolsek Muara Badak melalui Kampung Dagang, Toko Lima Desa Gas Alam, hingga finish di lapangan sepak bola Mutiara 83 milik VICO Indonesia.
Bebagai elemen masyarakat ikut ambil bagian dalam pawai yang menempuh jarak sekitar 5 km ini. Mulai dari pelajar SD, SLTP, SLTA hingga mahasiswa yang sedang KKN di Muara Badak, pegawai pemerintahan maupun karyawan swasta, kelompok shalawatan hingga anggota klub kebugaran.
Iringan drum band membuat para peserta pawai tetap semangat berjalan kaki menempuh rute sejauh 5 km Photo: Bastian | | |
Peserta pawai dikawal oleh 3 kelompok drum band, mulai dari drum band SDN 017, SMPN 1dan SMAN 1 Muara Badak. Anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Muara Badak yang sehari sebelumnya melakukan tugas pada puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI, tak ketinggalan ikut serta dalam pawai ini.
Selain itu, Radio Mutiara 83 bersama anggota Mutiara Fans Club (MFC) juga tampak di antara barisan bersama anggota Pramuka, Karang Taruna, serta kelompok tani dan perkebunan sawit. Kegiatan pawai ini juga dimeriahkan dengan iring-iringan kendaraan bermotor oleh kelompok Ninja Sport Club dan Badak Tiger Club hingga puluhan kendaraan hias.
Tak sedikit peserta yang melakukan atraksi saat memasuki pemukiman yang ramai serta saat melintas di depan panggung kehormatan. Mulai dari atraksi Kuda Lumping dari Desa Badak Baru hingga atraksi senam aerobik oleh Wan’s Bugar.
Yang menggemaskan tentu saja adalah rombongan anak-anak TK dengan busana tradisional. Tak peduli air hujan membasahi tubuh sampai-sampai make up mereka luntur, namun mereka tetap bersemangat membawakan lagu nasional bertajuk Hari Merdeka.
Beberapa penonton pun memilih naik ke atas atap untuk menyaksikan jalannya pawai Photo: Bastian | | |
Semula rombongan Muspika yang ada di panggung kehormatan duduk agak mundur ke belakang agar tak terkena hujan. Namun, saat murid TK melintas untuk memberi hormat, akhirnya mereka berdiri maju dan rela terkena guyuran hujan.
"Masa kita kalah sama anak TK. Mereka saja sejak tadi kehujanan, masa kita takut kena hujan," seru H Fathur Rachman, anggota DPRD Kukar asal Muara Badak yang begitu antusias menyaksikan karnaval busana adat tersebut.
Pawai yang digelar di Muara Badak sungguh sangat jauh berbeda dengan pelaksanaan di kota yang jalannya mulus dan bebas debu. Di Muara Badak, sebagaian besar jalan utama yang dilintasi peserta pawai dalam keadaan berlubang, yang jika kering selalu berdebu dan jika hujan jadi becek.
Saat melewati jalan terutama di sepanjang jalan antara Kampung Dagang-Kampung Toko Lima dan antara Kampung Toko Lima-Desa Gas Alam, peserta pawai yang mengenakan kebaya terpaksa harus menyingsingkan kain jarik agar tidak tersandung.
Secara keseluruhan pelaksanaan pawai berlangsung aman dan lancar tanpa ada insiden. Meski di simpang tiga lapangan Mutiara 83 sempat terjadi kemacetan total selama hampir 1 jam akibat ketidaksabaran dan ketidakteraturan warga menggunakan lalu lintas. Namun hal itu tetap menjadi suatu pelajaran yang berharga dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-62, termasuk lautan sampah yang tersisa di lapangan Mutiara 83. (bas)
|