Listrik Masih Sering Byarpet, Kantor PLN Tenggarong Didemo Manajer PLN Ranting Tenggarong, Budiyana (tengah), saat memberikan penjelasan kepada pengunjukrasa Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 16/04/2007 20:29 WITA
Puluhan pengunjukrasa dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat di Kutai Kartanegara (Kukar) tadi siang mendatangi kantor PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Tenggarong. Kedatangan mereka tak lain untuk memprotes dan mempertanyakan perihal pemadaman aliran listrik yang kerap terjadi di daerah ini.
Aksi besar-besaran ini melibatkan tak kurang dari 80 orang mahasiswa bersama anggota masyarakat. Mereka terdiri dari LSM Barisan Oposisi Murni, PC PMII Kukar, HMI Cabang Tenggarong, BEM dan BPM Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), BEM FISIP Unikarta, UKM Faxet Unikarta, dan POKSI PLH Kukar.
Tek pelak aksi damai puluhan pengunjukrasa di depan kantor PLN Ranting Tenggarong tersebut sempat membuat macet lalu-lintas di dua jalur Jl KH Akhmad Muksin. Pasalnya, para pengunjukrasa membagi-bagikan selebaran kepada para pengendara yang melintas.
Sebelum bertemu dengan manajemen PT PLN Ranting Tenggarong, silih berganti para pengunjukrasa berorasi di tepi jalan yang pada intinya memprotes buruknya kinerja PLN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dikatakan Ketua PC PMII Kukar, Junaidi, masyarakat telah dirugikan baik secara materil maupun moril akibat seringnya pemadaman aliran listrik. Kerugian morilnya, masyarakat menjadi resah. Sementara kerugian materilnya adalah tergganggunya aktivitas ekonomi masyarakat yang mengandalkan pasokan listrik PLN.
"Seharusnya pihak manajemen PLN lebih tanggap dengan kondisi sosial-ekonomi akibat seringkalinya listrik mati di daerah ini," tegas Junaidi.
Aksi damai pengunjukrasa di depan kantor PLN Ranting Tenggarong yang sempat memacetkan lalu-lintas JL KH Akhmad Muksin Photo: Agri | | |
Sementara seorang warga masyarakat bernama M Sofyan juga mengeluhkan sering terjadinya pemadaman listrik secara tiba-tiba. "Haratan kami makan, lampu mati. Nyawa yang tuha ni sampai ketulangan. Banyak yang berumpa'an gara-gara lampu mati. Soalnya etam ni balik ke zaman drakula," ujar Sofyan dalam bahasa Kutai yang polos disambut gerr para mahasiswa.
Setelah beberapa menit berorasi, pengunjukrasa kemudian memasuki halaman kantor PLN Ranting Tenggarong. Di sini, Manajer PLN Ranting Tenggarong Budiyana didaulat untuk memberikan tanggapannya dari atas mobil pick up yang dibawa demonstran.
Kepada pengunjukrasa dan masyarakat, Budiyana meminta maaf atas sering terjadinya pemadaman aliran listrik di Kaltim pada umumnya dan kota Tenggarong pada khususnya.
Diakui Budiyana, pemadaman aliran listrik tersebut terpaksa dilakukan secara bergiliran dikarenakan masih terbatasnya daya listrik yang dihasilkan pembangkit di PLTGU Tanjung Batu.
"Kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan listrik, namun semua itu perlu waktu. Kami akan menambah pembangkit baru di Tanjung Batu paling lambat pada akhir tahun 2007 ini," jelas Budiyana.
Setelah mendengarkan penjelasan Budiyana, para pengunjukrasa menyatakan akan kembali lagi dengan membawa massa yang lebih besar jika janji-janji yang diberikan PLN tidak ditepati. Kemudian, pengunjukrasa dengan tertib meninggalkan kantor PLN dan bergerak menuju DPRD Kukar. (win)
|