Laskar Pagar Bumi Dideklarasikan
Para pengurus Sempekat Keroan Kutai dan sesepuh masyarakat Kutai saat jumpa pers mendeklarasikan pembentukan Laskar Pagar Bumi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 16/02/2007 22:28 WITA
Menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi di Kutai Kartanegara (Kukar) akhir-akhir ini, Sempekat Keroan Kutai (SKK) bersama Dewan Tetuha atau sesepuh masyarakat Kutai, Kamis (15/02) kemarin, mendeklarasikan suatu unit yang diberi nama Laskar Pagar Bumi.
Selain mendeklarasikan Laskar Pagar Bumi Kalimantan Timur, Dewan Tetuha dan SKK juga mengeluarkan pernyataan sikap yang terdiri dari lima butir.
Pertama, agar siapa pun atau institusi mana pun yang berada di Kukar wajib untuk menghormati dan menghargai adat istiadat, etika dan budaya Kutai.
Kedua, agar siapa pun atau institusi mana pun untuk tidak provokatif, demonstratif atau berlaku arogan yang dapat menimbulkan reaksi dan aksi dari warga Kukar.
Ketiga, agar siapa pun atau institusi mana pun untuk selalu menjaga suasana yang selama ini kondusif, tenang dan damai di Kalimantan Timur dan Kukar khususnya.
Keempat, agar seluruh warga yang bermukim di Kukar mempunyai itikad baik untuk membangun, memelihara, merawat, menjaga dan membela Kukar dari upaya-upaya yang bertendensi ingin merusak pembangunan dan suasana kondusif di Kukar.
Dan terakhir, agar warga Kukar lebih mengutamakan rasa senasib dan sepenanggungan, sedarah sedaging, serta memelihara rasa persatuan dan kesatuan.
Dikatakan Humas SKK, Said Fathullah SSos, unit Pagar Bumi Kalimantan Timur tersebut saat ini berjumlah hingga 750 orang dan masih akan terus berkembang.
"Mereka akan menjadi penjaga ketahanan adat budaya di Kukar yang mampu menjaga stabilitas bangsa dalam arti luas, khususnya di Kukar sebagai ranah kerajaan tertua di tanah air," ujarnya.
Menurut Said Fathullah, dibentuknya Pagar Bumi ini sebagai buntut dari kekecewaan para Dewan Tetuha masyarakat Kutai terhadap kearogansian institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang datang ke Kukar dengan membawa aparat bersenjata lengkap, seolah-olah akan terjadi perlawanan di daerah ini.
"Atas perlakukan yang sangat provokatif dan demonstratif tersebut, Dewan Tetuha dan warga Kutai menyatakan protes keras dan meminta untuk tidak diulangi lagi agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari," ujarnya. (win)
|