Smack Down Digelar Pekan Depan, Arsyad Telah Mundur Sebagai Promotor
H Noor Ali (kanan) bersama Ketua KONI Kukar H Samsuri Aspar (tengah) dan HM Arsyad. H Noor Ali kini menjadi promotor acara Smack Down di Kukar menggantikan Arsyad yang mengundurkan diri dari event tersebut Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 17/11/2006 21:33 WITA
Promotor HM Arsyad yang semula akan menggelar gulat bebas (Wrestling) a la Smack Down di Kutai Kartanegara (Kukar) ternyata sudah mengundurkan diri sebagai promotor kegiatan tersebut.
Mundurnya Arsyad dikarenakan pihak manajemen Big Japan Pro-Wrestling (BJW) menolak untuk tampil pada tanggal 15 Desember seperti yang diusulkan Arsyad dan pihak Pemkab Kukar.
Pihak BJW yang akan melakukan tour di 4 kota di Indonesia tersebut tetap menghendaki pertunjukan gulat bebas bertajuk BJW Dead or Alive Tour ini dilaksanakan pada Jum'at pekan depan (24/11) di Golden Gate Arena, Tenggarong Seberang.
"Saya tidak bisa menggelar acara tersebut pada 24 Nopember. Karena pada saat itu saya sedang sibuk-sibuknya sebagai panitia pertandingan tinju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Kaltim di Tenggarong," ujar Arsyad kepada KutaiKartanegara.com tadi siang.
Oleh karena itu, lanjut Arsyad, dirinya terpaksa menolak digelarnya pertunjukan BJW Dead or Alive Tour tersebut pada 24 Nopember karena lebih mengutamakan pertandingan tinju di ajang Porprov III Kaltim yang akan berlangsung mulai 25 Nopember hingga awal Desember.
Namun mundurnya Arsyad bukan berarti pertunjukan Smack Down di Kukar otomatis batal. Pertunjukan tetap akan berlangsung di Kukar, karena pertunjukan Smack Down tersebut telah diambil alih seorang pengusaha Tenggarong yakni H Noor Ali. "Yang jadi promotor bukan saya lagi, tetapi pak H Ali," jelas Arsyad.
Menanggapi aksi unjukrasa mahasiswa menolak digelarnya Smack Down tadi pagi, Arsyad dapat menyatakan dapat memaklumi aspirasi yang disampaikan mahasiswa. Namun Arsyad tidak sependapat jika acara Smack Down ini disebut-sebut menghamburkan uang rakyat.
HM Arsyad sekali lagi menegaskan bahwa dana yang akan digunakan untuk menggelar Smack Down ini murni berasal dari sponsor. "Pak H Ali sudah berkoordinasi dengan para pengusaha batubara yang akan mendanai acara ini," ujarnya.
Kemudian jika disebut tidak mendidik, lanjut Arsyad, seharusnya semua program di televisi seperti Smack Down dan tayangan-tayangan kriminal dihentikan. "Juga permainan video yang banyak menampilkan adegan kekerasan seharusnya juga jangan dijual," kata Arsyad lagi.
Justru dengan digelarnya Smack Down tersebut, lanjut Arsyad, masyarakat dapat mengetahui secara jelas bahwa yang diperagakan para pegulat profesional tersebut hanya lah bohong-bohongan. "Acara ini hanya lah sekedar hiburan. Makanya jika di luar negeri banyak disaksikan pula oleh anak-anak," demikian kata Arsyad. (win)
|