Rencana Gelar Smack Down Dunia Ditentang Sejumlah Anggota Dewan
Setelah sukses dengan pelaksanaan Gelar Tinju Dunia antara Chris John vs Juan Manuel Marquez, Golden Gate Arena kembali akan dijadikan sebagai arena pertarungan gulat bebas a la Smack Down Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 08/11/2006 00:40 WITA
Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menggelar olahraga yang pekat unsur hiburan dan keras a la Smack Down alias gulat bebas pada pertengahan Desember 2006 mendapat tanggapan miring dari beberapa anggota DPRD Kukar yang berasal dari tiga fraksi.
Anggota DPRD Kukar yang menolak digelarnya Smack Down Dunia itu masing-masing adalah Drs HM Irham, Marwan SP, dan H Suriadi SHut dari Fraksi Amanah Keadilan Rakyat (AKR), Ir Irwan Muhlis dari Fraksi Golkar H Faturrahman dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dalam jumpa pers yang digelar di Ruang Komisi II DPRD Kukar, Tenggarong, Selasa (07/11) siang, para Anggota Dewan tersebut menilai bahwa pagelaran Smack Down tersebut lebih mengarah pada upaya untuk menghambur-hamburkan uang rakyat ketimbang manfaat yang dapat dipetik bagi rakyat.
Menurut Marwan dari Fraksi AKR, dia menolak karena banyak masyarakat di Kukar melalui SMS menolak Smack Down dengan alasan hanya membuang-buang uang saja. "Sementara banyak prasarana seperti jalan dan listrik di Kukar yang perlu dibenahi," ujarnya.
Sementara rekannya H Suriadi SHut mengatakan, olahraga ini sangat tidak realistik dan tidak mendidik. Olahraga ini lebih banyak menekankan ke super hero-an seseorang dan tidak cocok untuk negara kita yang sedang berkembang terlebih menyangkut sistem budaya dan etika moral. "Apakah kita ingin menciptakan generasi muda nanti menjadi preman?" ungkapnya.
Lain lagi sikap Irwan Muhlis dari Fraksi Golkar. Menurutnya Irwan, menggelar Smack Down dengan alasan mempromosikan Kukar agar investor tertarik terhadap daerah ini sangat tidak masuk akal.
"Kalau ingin berpromosi, lakukan dengan pemasangan iklan di setiap bandara Internasional di tiap negara seperti di bandara internasional Heathrow London Inggris atau Changi Singapura," kata Anggota DPRD Kukar yang biasa mengenakan peci besar ini.
Penolakan dari sejumlah anggota dewan Kukar ini keluar setelah beberapa harian terbitan Kaltim, Selasa kemarin, memuat berita tentang rencana digelarnya gulat bebas Smack Down di Tenggarong usai pelaksanaan Porprov III Kaltim 2006.
Wabup Kukar H Samsuri Aspar selaku Ketua KONI Kukar mengatakan bahwa gelar gulat bebas Smack Down dunia ini merupakan salah satu upaya Pemkab Kukar untuk mempromosikan potensi daerah, di samping sebagai sajian hiburan kepada masyarakat.
Sementara menurut HM Arsyad selaku promotor, gulat bebas Smack Down dunia ini akan menghadirkan 40 pegulat Smack Down yang terdiri dari 20 pegulat pria dan 20 pegulat wanita.
"Saya yakin penampilan mereka nanti tidak akan mengecewakan, karena mereka atlet internasional yang biasa tampil di Jepang," kata Arsyad seperti dikutip dari harian Kaltim Post. (ian/win)
|