Ketika Warga Berebut THR Bupati Kukar Dewasa Rp 50 Ribu, Anak-Anak Rp 20 Ribu Suasana pembagian THR di halaman Pendopo Odah Etam, Jum'at (20/10) kemarin Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 21/10/2006 21:04 WITA
Pendopo Odah Etam, yang merupakan rumah jabatan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), sejak sepekan terakhir selalu 'dikepung' ratusan warga dari berbagai lapisan usia. Tak hanya anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), orang dewasa yang boleh dibilang termasuk manula pun turut serta berkerumun di Jalan Panji, Tenggarong, tepat di depan pintu masuk rumah jabatan Bupati Kukar tersebut.
Apa yang mereka cari? Apalagi kalau bukan uang THR (Tunjangan Hari Raya) alias sedekah dari Bupati H Syaukani HR. Untuk orang dewasa akan mendapatkan uang sebesar Rp 50 ribu, sementara bagi anak-anak dijatahi Rp 20 ribu per orang.
Bagi-bagi THR oleh Bupati H Syaukani HR memang sudah kerap dilakukan menjelang Lebaran Idul Fitri sejak H Syaukani HR mulai memimpin kabupaten yang disebut tekaya di Indonesia ini pada tahun 1999.
Suasana halaman Pendopo Odah Etam yang dikerumuni warga pengharap THR Photo: Agri
Anak-anak berbaris tertib menanti pembagian THR sebesar Rp 20 ribu per orang Photo: Agri|
| | |
Sepanjang hari, kerumunan warga selalu memadati Jalan Panji maupun Jalan Mayjen Sutoyo, berharap mendapatkan rezeki sekian puluh ribu rupiah dari sang pemimpin. Mereka rela menghabiskan waktu di depan Pendopo Odah Etam demi menanti pembagian uang yang akan dilakukan oleh orang-orang dekat Bupati Syaukani.
Namun terkadang proses untuk mendapatkan uang THR dari Bupati Syaukani ini tidak lah mudah. Seperti yang terjadi Jum'at (20/10) kemarin. Beda halnya dengan pembagian THR untuk anak-anak yang berjalan tertib, proses pembagian THR untuk orang dewasa malah nyaris ricuh karena aksi saling dorong dan desak-desakan oleh warga yang ingin segera memperoleh uang.
Petugas pembagi bersama personel Satpol PP Kukar tampak kewalahan akibat desakan para warga pengharap THR. Erangan kesakitan, teriakan warga yang meminta uang, semua terdengar begitu riuh. Aksi bagi-bagi THR terpaksa dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami sudah minta warga untuk antri, tapi mereka malah tidak tertib. Terpaksa kami hentikan," ujar Jamhari, petugas yang membagikan uang THR untuk orang dewasa, kepada KutaiKartanegara.com, sore kemarin.
Menurutnya, hari itu uang sebanyak Rp 5 juta sudah disiapkan Bupati H Syaukani HR untuk dibagi-bagikan kepada warga. "Siang sebelum sholat Jum'at sebenarnya sudah ada pembagian uang, tapi usai sholat Jum'at warga kembali berkumpul dengan jumlah yang sangat banyak. Pak Bupati kemudian menyuruh kami untuk membagikan uang," imbuhnya.
Meski pembagian uang dihentikan, warga yang belum kebagian uang masih saja berkerumun di halaman Pendopo Odah Etam. Baru setelah hujan deras mengguyur kota Tenggarong, warga mulai membubarkan diri. "Masih ada hari esok," ujar salah seorang warga yang 'apes' belum mendapat jatah THR. (win)
|