KutaiKartanegara.com

Find:  

Arsip berita

ARSIP BERITA KUTAIKARTANEGARA.com

Info "Odah Etam" Kutai Kartanegara

Seniman Teater Kukar Raih Penghargaan Nasional

Seniman teater Andi MS ketika menerima trophy dari Putu Wijaya
Photo: Koleksi Andi MS

KutaiKartanegara.com 23/04/03
Insan seni di tanah air tentunya sudah mengenal Kutai dengan keindahan seni musik dan tarinya, khususnya Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) yang kerap tampil dalam beberapa pagelaran seni yang berlangsung di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di nusantara bahkan luar negeri.

Namun ada satu prestasi yang berhasil ditorehkan Kutai Kartanegara dalam ajang pentas seni teater nasional, yakni keberhasilan Kutai Kartanegara melalui seniman Andi MS meraih gelar Juara ke-3 dalam Festival Nasional Monolog Putu Wijaya 2003 yang berlangsung di 'Kota Kembang' Bandung bulan Maret silam.

Kutai Kartanegara tidak hanya diwakili oleh Andi MS (LPKK) seorang, namun juga oleh Risa, Jakir, Juni dan Maryam dari Teater Unikarta Tenggarong. Mereka berlaga unjuk kebolehan dalam bermonolog bersama seniman-seniman teater tuan rumah Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Malang, Tasikmalaya, Garut, Tegal, Bangka, Lampung, Makassar, Palu dan Kendari.

Andi MS tampil dalam festival yang berlangsung di Gedung Kesenian Dewi Asri -kampus Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung- dengan membawakan monolog yang berjudul Kemerdekaan. Sementara itu Juni tampil dengan monolog bertajuk Sepi, Risa dengan Demokrasi, Jakir dengan Mayat dan Maryam membawakan monolog berjudul Keroco.


Andi MS ketika beraksi dalam Festival Nasional Monolog Putu Wijaya 2003 yang berhasil membawanya meraih gelar Juara III
Photo: Koleksi Andi MS

Menurut Andi MS, Festival Nasional Monolog Putu Wijaya ini berlangsung sejak tanggal 24 hingga 28 Maret 2003. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Fasti Jalal -Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Depdiknas- yang mewakili Menteri Pendidikan Nasional yang datang langsung dari Jakarta.

"Saini KM selaku dosen senior STSI Bandung menyatakan rasa salutnya kepada panitia yang telah mengadakan event tersebut. Karena event semacam ini baru dilaksanakan dalam skala nasional," kata Andi MS disela-sela pameran seni rupa bertajuk Kutai Kartanegara Dalam Goresan beberapa hari yang lalu.

Andi kemudian menuturkan bahwa pembukaan festival tersebut dilanjutkan dengan seminar dengan mengambil tema "Mengupas Putu Wijaya, Antara Teks dan Realitas Pentas" yang menghadirkan 3 orang pembicara yakni Saini KM, Benny Yohanes dan Arthur S Nalan. Ketiganya adalah dosen STSI Bandung jurusan Teater.

"Setelah seminar berakhir barulah festival monolog dimulai. Saya tampil di urutan keenam pada hari pertama. Setiap hari ada 10 orang penampil. Tercatat 50 peserta yang mengikuti festival ini, karena jumlah tersebut sudah menjadi target panitia. Cukup banyak peserta yang ditolak karena target panitia sudah terpenuhi." kata Andi MS.


Aksi Juni, salah seorang seniman teater Kukar ketika tampil membawakan monolog berjudul Sepi
Photo: Koleksi Juni

Menurut Andi, Putu Wijaya bersama rombongannya yakni Teater Mandiri berkesempatan hadir pada hari kelima yang sekaligus menutup festival monolog tersebut. Putu Wijaya bahkan sempat mempersembahkan sajian monolog yang sangat memukau penonton yang hadir memenuhi Gedung Kesenian Dewi Asri.

Pada malam penutupan, dewan juri yang terdiri dari Rahman Sabur (penulis dan sutradara Teater Payung Hitam yang juga dosen STSI), Iman Soleh (Teaterawan Senior) dan Ahda Imran (Sastrawan, penulis yang juga wartawan harian Pikiran Rakyat) memutuskan 5 orang pemenang dari 50 peserta.

Juara I diraih peserta dari Jakarta dan mendapatkan Trophy Menteri Pendidikan Nasional, Juara II berasal dari Bandung dan berhak atas Trophy Menteri Pariwisata Seni dan Budaya, Juara III jatuh kepada peserta dari Kutai Kartanegara yakni Andi MS yang berhak mendapatkan Trophy Putu Wijaya, sementara Juara IV dan V masing-masing dari Tegal dan Lampung, keduanya memperoleh Trophy Teater Layar Pentas.

Menurut ketua panitia Subrata Kalape SSn, pada prinsipnya festival ini tujuan utamanya bukan pada kompetisi, tetapi lebih kepada ajang silaturahmi dan tukar pikiran tentang bagaimana membangun semangat untuk memajukan teater di setiap daerah di Indonesia. Festival ini sendiri diadakan dalam rangka mengenang peristiwa Bandung Lautan Api 24 maret 1946, sekaligus memeriahkan HUT Teater Layar Pentas ke-6 yang dipimpinnya.

Akhirnya apa yang telah diraih Andi MS sebagai juara III Festival Nasional Monolog Putu Wijaya 2003 yang telah membawa nama Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) dan Kutai Kartanegara ke dunia per-teater-an nasional akan menjadi catatan tersendiri bagi daerah-daerah asal peserta lainnya dan bagi pihak penyelenggara.

"Seluruh peserta festival nasional monolog sepakat jika event ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Dan mereka ingin jika Kutai Kartanegara tampil sebagai tuan rumah. Ini sebuah kebanggaan bagi kita jika bisa menjadi tuan rumah sebuah event berskala nasional di bidang teater." kata Andi MS.

Namun Andi MS dan insan-insan seni di Kukar sangat berharap jika daerah ini memiliki sebuah gedung pertunjukan yang representatif. Menurut Andi, gedung-gedung yang ada di kota Tenggarong saat ini lebih sekedar gedung serbaguna yang panggung dan sarana lainnya lebih cocok untuk pentas hiburan atau show-show belaka.

"Kehadiran sebuah gedung pertunjukan/kesenian sangat diperlukan dan diidam-idamkan oleh para pekerja seni pertunjukan di Kutai Kartanegara. Potensi-potensi seni di Kutai Kartanegara akan semakin berkembang pesat jika didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai," demikian kata Andi MS. (win)

Free E-mail from KutaiKartanegara.com

Login Name:

Password:

Belum Terdaftar?
Daftar Sekarang Juga!

--- Depan | Tentang Kami | Pasang Iklan | Layanan | Statistik | Partner | Credit | Kontak ---

Best viewed with Microsoft Internet Explorer 5.0 or higher with 800x600 screen resolution.
Copyright © 2001, 2002 KutaiKartanegara.com - All Rights Reserved.