Bupati Kukar H Syaukani HR ketika mengikatkan sabuk kepada Komandan Paskibraka Kukar 2003
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 17/08/03 01:45 WITA
Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2003 bertempat di Pendopo Odah Etam
Tenggarong tadi malam (16/08).
Dengan dibimbing Kepala Dinas
Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (Dikluspora) Kukar Drs Rusli Rachim, para
anggota Paskibraka Kukar tahun 2003 ini membacakan ikrar Putra Indonesia dihadapan
Sang Saka Merah Putih dengan disaksikan seluruh pejabat teras eksekutif dan legislatif
Kukar.
Paskibraka Kukar tahun 2003 yang
terdiri dari 32 orang pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) se-Kukar ini telah digembleng
oleh para pelatih selama hampir satu bulan dan akan melaksanakan tugas mulia sebagai
pengibar Sang Saka Merah Putih pagi ini dalam puncak peringatan HUT RI ke-58 di halaman
depan Kantor Bupati Kukar.
Bupati Kukar H Syaukani HR dalam
sambutannya mengatakan bahwa menjadi anggota Paskibraka merupakan peluang atau kesempatan
yang sangat baik, karena tidak semua pemuda mendapat kepercayaan menjadi petugas pengibar
bendera duplikat sang Merah Putih pada upacara ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Salah seorang anggota Paskibraka mencium Sang Saka Merah Putih pada malam pengukuhan Paskibraka Kukar Tahun 2003
Photo: Agri |
|
|
Ditambahkan oleh Syaukani, dalam seleksi
awal sebelumnya telah terpilih 4 orang pelajar Kukar sebagai anggota Paskibraka tingkat
Provinsi Kalimantan Timur dengan tugas yang sama.
Syaukani juga berpesan kepada para
anggota Paskibraka Kukar tahun 2003 untuk mengukuhkan kode kehormatan Dharma Mulia Putra
Indonesia dan Ikrar Putra Indonesa yang bermakna bahwa para anggota Paskibraka harus
ikhlas dan berani bertanggung-jawab untuk diukur oleh masyarakat tentang ketinggian
martabatnya sebagai manusia Indonesia dan Warga Negara Republik Indonesia tentang sesuai
tidaknya dengan perbuatan sehari-hari.
"Jadi yang lebih penting
adalah pengamalan harkat tersebut secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Kode
kehormatan ini selanjutnya menjadi milik anggota Paskibraka sebagai pengikat batin dari
setiap orang yang mengikrarkannya dan membedakan dirinya dari mereka yang belum pernah
menjadi anggota Paskibraka. Sehingga akan tumbuh rasa tanggung-jawab dan loyalitasnya
terhadap ibu pertiwi hingga akhir hayatnya," demikian Bupati Syaukani HR dalam
amanatnya. (win) |