Penampilan Jikustik dihadapan
publik Tenggarong
Photo: Agri, 2003 |
|
|
KutaiKartanegara.com 30/03/03
Hujan deras yang mengguyur 'Kota Raja' Tenggarong sejak sore hari ternyata
tak menyurutkan langkah ribuan Jikustikan -sebutan bagi fans Jikustik- asal Tenggarong
maupun Samarinda untuk menyaksikan konser grup band Jikustik yang digelar semalam (29/03)
di Gedung Puteri Karang Melenu Tenggarong.
Konser grup musik anak muda asal
Kota Gudeg Yogyakarta ini merupakan persembahan dari Sinar Kumala Entertainment Tenggarong
bekerjasama dengan Pedee Production Samarinda dengan tajuk "Perjalanan Panjang
Jikustik di Kota Raja".
Suasana kota Tenggarong yang cukup
dingin karena guyuran hujan mulai menghangat ketika band asal Tenggarong yakni Katara
tampil sebagai band pembuka sekitar pukul 20.30 WITA. Katara sendiri tampil cukup menawan
dan mendapat sambutan hangat penonton dengan membawakan 6 buah tembang, satu diantaranya
adalah lagu ciptaan mereka sendiri yang berjudul Aku.
Ribuan Jikustikan yang memadati
ruang serbaguna Gedung PKM
Photo: Agri, 2003 |
|
|
Para penonton yang kebanyakan
adalah para kawula muda Tenggarong dan Samarinda ini tampak tak sabaran menunggu
kemunculan Jikustik diatas pentas seusai penampilan Katara. Sekitar 1.500 Jikustikan
beberapa kali memanggil-manggil nama Jikustik, tanpa menghiraukan MC yang memandu jalannya
acara.
Begitu para personil Jikustik yang
terdiri dari Pongki (rythm guitar/vocal), Icha (bass/vocal), Dadi (guitar), Carlo (drum)
dan Adit (keyboard) tampil diatas panggung, kontan histeria penonton cewek makin
menjadi-jadi seakan-akan hendak meruntuhkan ruangan yang terletak di lantai dasar Gedung
PKM tersebut.
Aksi Pongki yang cukup komunikatif
dengan para Jikustikan Tenggarong
Photo: Agri, 2003 |
|
|
Para personil Jikustik tanpa
banyak kata langsung mengambil peralatan dan menggebrak dengan membawakan salah satu hits
dari album kedua mereka yang berjudul Pandangi Langit Malam Ini. Setelah lagu ini
berakhir, barulah Pongki menyapa sekitar 1.500 Jikustikan yang hadir malam itu.
Penampilan Jikustik sendiri cukup
komunikatif dengan penonton, Pongki beberapa kali turun panggung mendekati penonton dan
mengajak para Jikustikan turut menyanyi bersama. Pongki yang cukup kocak juga sempat
berpantun dalam bahasa Kutai dari contekan yang sudah ia siapkan.
Sementara Icha yang merupakan
keturunan bangsawan Kesultanan Kutai Kartanegara ini bahkan berkomunikasi dengan penonton
dalam bahasa Kutai. Celotehannya yang kocak juga disambut riuh para kawula muda 'Kota
Raja' Tenggarong, sedangkan Pongki yang jadi terbengong-bengong dengan gaya bercanda
mengeluh karena tidak mengerti apa yang dikatakan Icha.
Pada konser yang berakhir sekitar
pukul 22.20 WITA semalam, Jikustik membawakan 12 buah tembang yang diambil dari 2 album
yang telah mereka rilis, diantaranya adalah Seribu Tahun Lamanya, SKTD, Setia,
Menggapaimu, Tak Ada Yang Abadi, Satu Hari Sebelum Dirimu Pergi, Meninggalkanmu, Maaf
dan Kau Menghilang. Tak hanya itu, Icha yang bernama lengkap Aji Muhammad Mirza
Ferdinand Hakim ini juga melantunkan sebuah lagu daerah Kutai yang berjudul Buah Bolok.
Suasana pun menjadi riuh-rendah tatkala para Jikustikan turut mengiringi Icha menyanyikan
lagu Buah Bolok.
Icha dan Carlo pada saat check
sound di Gedung PKM kemarin sore
Photo: Agri, 2003 |
|
|
Begitu Buah Bolok selesai
dilantunkan, Pongki langsung menyambung lagu tersebut dengan kembali melantunkan Pandangi
Langit Malam Ini yang sebelumnya sudah dibawakan diawal konser.
Konser ditutup dengan tembang Kau
Menghilang, setelah Pongki mengucapkan salam kepada penonton dan para personil
Jikustik menuju backstage, penonton pun pulang dengan tertib. Sebagian remaja
putri tampak masih menunggu-nunggu band pujaan mereka agar dapat kesempatan untuk berfoto
bersama atau meminta tandatangan.
Rizali Gunawan dari Sinar Kumala
Entertainment selaku Ketua Panitia Penyelenggara tampak cukup puas dengan konser Jikustik
ini, karena menurutnya event ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh
mereka. "Kedepan SKE akan coba datangkan lagi band-band papan atas Indonesia untuk
manggung di kota Tenggarong." kata pria yang akrab disapa Uci ini. (win) |