Nizar
Zulmi yang menjadi pembicara dalam workshop perfilman
di Tenggarong
Photo: Yanda |
|
|
KutaiKartanegara.com 26/04/03
Workshop perfilman yang berlangsung kemarin di Gedung Serapo
LPKK menampilkan aktor Nizar Zulmi dan Merry S Mustaf dengan materi wawasan artis. Nizar Zulmi mengatakan dalam sebuah produksi film, promosi merupakan faktor penting selain idealisme. Promosi menjadi penting karena film sebagai komoditi juga mengikuti kaidah-kaidah ekonomi. Selain itu idealisme juga merupakan faktor yang signifikan dimana kerja keras seorang artis juga sangat menentukan keberhasilan produksi film.
"Kerja keras seorang artis adalah dengan berlatih olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa. Hal itu penting untuk membangun rasa percaya diri seorang artis. Dalam mengasah kedalaman rasa dalam menjalankan peran, seorang artis perlu melakukan pengamatan atau observasi untuk memperkaya pengalaman batin."
kata Nizar Zulmi.
Nizar Zulmi mencontohkan pengalamannya ketika mendapatkan peran sebagai tokoh Barep di sebuah sinetron TVRI, dia melakukan observasi di Waduk Kedung Ombo dan berbaur dengan penduduk di lokasi syuting selama 3 bulan.
Nizar Zulmi dalam observasi tersebut mendapatkan input berupa dialek masyarakat setempat.
Zulmi merasa sangat terbantu memerankan tokoh tersebut karena merasa dapat memahami kultur masyarakat Jawa. Zulmi sendiri mengaku sebagai orang yang berasal dari sumatera dengan kultur Aceh-Medan.
Sedangkan Merry S Mustaf yang memberikan materi seputar persiapan artis sebelum
syuting, mencontohkan pengalaman pribadinya. Merry menekankan pentingnya pendalaman karakter tokoh yang akan diperankan, hafal dialog, kesempurnaan
tata rias dan busana sesuai tokoh yang akan diperankannya. Dengan persiapan-persiapan yang matang dalam hal tersebut maka seorang akan akan lebih optimal dalam melakukan perannya.
Menjawab pertanyaan seorang peserta workshop, M Juniansyah dari Kelompok Sandiwara
"H" Tenggarong tentang kemungkinan seorang artis yang bekerja dalam dua sinetron dengan karakter yang berbeda, dijawab oleh Merry dan
Nizar Zulmi sebaiknya jangan dilakukan. Hal ini dikarenakan sulitnya melakukan
perubahan karakter dalam satu hari. Jika hal itu dilakukan, maka yang dipertaruhkan adalah kualitas akting dan reputasi si artis itu sendiri.
Merry
S Mustaf yang memberikan materi mengenai
persiapan artis sebelum syuting
Photo: Yanda |
|
|
Merry dan
Nizar Zulmi juga berpesan akan arti pentingnya inner act untuk suksesnya pemain dalam membawakan perannya. Banyaknya keluhan dari peserta yang menyatakan bahwa lingkungan di daerah tidak mendukung untuk menjadi seorang pemain teater atau pemain film yang baik, Zulmi berpesan agar tidak
takut menghadapi permasalahan seperti itu sebab hidup berteater dan bermain film bukan hanya di Tenggarong, ada di tempat-tempat lain.
Untuk pemda, Zulmi berpendapat sangat bangga dengan adanya diklat-diklat seperti ini dan ini jangan berhenti. Diharapkannya mudah-mudahan akan ada event yang lebih dahsyat dari ini dalam menghadirkan instruktur dan memberi motivasi bagi masyarakat disini untuk giat berteater atau bermain film dan sinetron.
" Jangan pernah malu dan berpikir saya tidak bisa. Harus terus berusaha dimanapun tempatnya dia harus berusaha. Kita berlatih, diteater atau di seni, sering orang menganggap kita seperti gila, tapi itu hanya di
seni, tidak gila betulan. Jadi jangan pernah berpikir tidak bisa, pasti bisa, jadi berlatihlah jangan terkendala pada tempat
berlatih. Semua bisa dipelajari dari manapun dari teman, senior
dan lingkungan." pesan Merry kepada para peserta
workshop.
Merry juga menyinggung kesiapan panitia
yang cukup bagus, tapi diharapkan dalam pelatihan-pelatihan berikutnya jumlah peserta bisa
ditingkatkan. (zej)
|