KutaiKartanegara.com 26/01/03
Malam ini tepat pukul 24.00 WITA akan dilangsungkan
renungan suci bertempat di Taman Makam Pahlawan "Wadah Batuah" Sanga-Sanga.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kukar Drs H Samsuri Aspar ini
dilaksanakan untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang gugur dalam merebut kota minyak
Sanga-Sanga dari tangan penjajah Belanda 56 tahun lalu.
Berbagai kegiatan digelar dalam
rangka peringatan peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga, seperti kegiatan napak tilas
perjuangan Merah Putih yang tadi sore dilepas Wabup Samsuri Aspar, pameran dan bazaar di
Lapangan eks MTQ, Festival Band Merah Putih serta kegiatan olahraga.
Rencananya besok pagi pukul 10.00
WITA, Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM akan menghadiri apel peringatan peristiwa 27
Januari 1947 ini bersama Gubernur Kaltim H Suwarna AF. Setelah kegiatan tersebut, acara
dilanjutkan dengan ziarah ke makam pahlawan di TMP Wadah Batuah, Sanga-Sanga.
Peristiwa Merah Putih meletus 56
tahun lalu pada tanggal 27 Januari 1947, dimana saat itu para pejuang Badan Pembela
Republik Indonesia (BPRI) pimpinan R. Soekasmo bersama rakyat dan karyawan minyak BPM bahu
membahu berjuang merebut wilayah Sanga-Sanga dari tangan Belanda.
Dalam pertempuran sengit yang
dimulai pada pagi hari sekitar pukul 06.30 WITA tersebut, pejuang BPRI berhasil merebut
tangsi-tangsi militer milik tentara KNIL, serta menawan serdadu Belanda dan melucuti
persenjataan milik mereka. Sementara sisa-sisa pasukan Belanda lainnya terpaksa mundur
meninggalkan Sanga-Sanga menuju Balikpapan.
Keberhasilan para pejuang merebut
wilayah Sanga-Sanga tersebut kemudian diumumkan secara luas oleh Komandan Markas Merah
Putih, Romokarto Fathamsyah, pada tanggal 28 Januari 1947 yang menyatakan bahwa pejuang RI
telah berhasil mengalahkan tentara Belanda. Selain itu dinyatakan bahwa wilayah
Sanga-Sanga, Anggana dan Muara Jawa telah 100 % dikuasai pejuang sehingga wilayah
Sanga-Sanga dan sekitarnya menjadi wilayah Republik Indonesia yang saat itu berkedudukan
di Jogjakarta.
Peristiwa pertempuran Sanga-Sanga
memakan cukup banyak korban jiwa dari kedua belah pihak, ratusan pejuang yang gugur pada
waktu itu dikebumikan di salah satu bukit di Sanga-Sanga yang kemudian diresmikan sebagai
Taman Makam Pahlawan "Wadah Batuah" pada tanggal 17 Agustus 1949. (win) |