Kunjungan wisatawan ke Pulau Kumala yang masih belum rampung 100% ternyata telah
menyumbang PAD yang lumayan besar bagi Kukar, yakni Rp 50 juta per bulan
Photo: Majid, 2003 |
|
|
KutaiKartanegara.com 22/06/03 07:47 WITA
Investasi sektor pariwisata di Kutai Kartanegara (Kukar), menurut Kadis
Pariwisata dan Budaya Drs HA Surya Dharma merupakan investasi jangka panjang. Sehingga,
perlu waktu cukup lama agar investasi itu bisa membuahkan hasil yang layak.
"Kutai Kartanegara ini baru
melangkah membenahi sektor pariwisata dan melengkapi infrastrukturnya, sehingga wajar saja
jika belum sepenuhnya bisa memberikan kontribusi material yang menonjol," ujarnya.
Tapi, lanjut Dharma, perolehan dana
dari objek wisata di Pulau Kumala yang ada selama ini, boleh dibilang sudah luar biasa.
Tak kurang dari Rp 90 juta setiap bulannya dihasilkan dari objek wisata di pulau seluas 76
hektare itu.
"Setelah dipotong biaya
operasional dan pemeliharaan, masih tersisa sekitar Rp 50 juta per bulannya. Itu sudah
luar biasa masuk ke kas daerah sebagai tambahan peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD)," tandasnya.
Padahal belum semua fasilitas wisata
rampung dikerjakan di Pulau Kumala tersebut. Ia optimistis, 5-10 tahun yang akan datang,
sektor pariwisata di Kota Raja akan makin maju. Indikasi ke arah sana sudah terlihat saat
ini, dengan banyaknya jumlah wisatawan dan tamu yang berkunjung ke Kota Raja. Dengan makin
lengkapnya infrastruktur pariwisata, tentu akan lebih berkembang lagi.
"Kalau saat ini baru menyiapkan
objek wisata yang sebagian besar dinikmati masyarakat lokal Kaltim, tapi nanti bisa lebih
meluas lagi," katanya yakin.
Yang diperlukan saat ini, lanjutnya,
dukungan semua pihak untuk mengembangkan sektor pariwisata. Masyarakat pun perlu
menyiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut tamu-tamunya.
"Jika tamu mempunyai kesan yang
baik terhadap suatu daerah, mereka akan kembali lagi, dan itu merupakan keuntungan bagi
daerah dan masyarakat di sini (Kukar)," tandasnya. (oi) |