KutaiKartanegara.com

Find:  

Arsip berita

ARSIP BERITA KUTAIKARTANEGARA.com

Info "Odah Etam" Kutai Kartanegara

PHBI dan Kesultanan Kutai Kartanegara Gelar Kerobok Maulid

Drs. Burhanuddin Hamidi didampingi Assisten IV Sekkab Kukar, Drs H Basran Yunus saat menjelaskan makna upacara Kerobok dalam jumpa pers kemarin di Tenggarong

Photo: Joe

KutaiKartanegara.com 21/05/03
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1424 Hijriah, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Tenggarong bersama Kesultanan Kutai Kartanegara akan menggelar upacara Kerobok Maulid pada besok Kamis (22/05) bertempat di halaman Masjid Jami' Hasanuddin, Tenggarong.

Pelaksanaan upacara Kerobok Maulid ini akan ditandai dengan prosesi kirab membawa beberapa usungan mengelilingi kawasan Keraton dan Kedaton Sultan Kutai Kartanegara.

"Pelaksanaan upacara Kerobok Maulid memang terinspirasi dari upacara Grebeg/Sekaten yang ada di lingkungan keraton Kesultanan Yogyakarta," kata Drs H Basran Yunus dalam jumpa pers panitia pelaksana Kerobok di Tenggarong kemarin.

Menurut Basran Yunus, nuansa dari Kerobok adalah keagamaan yang dikolaborasikan dengan seni, budaya dan tradisi Islam serta yang ada dan berkembang di dalam etnis Kutai khususnya di lingkungan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Tujuan diselenggarakannya upacara ini adalah selain untuk memeriahkan peringatan Maulid atau kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW 1424 H juga dalam rangka memberikan hiburan yang murah dan meriah kepada masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Tenggarong.

Ditambahkan oleh Basran Yunus urut-urutan upacara Kerobok akan diawali dengan pembacaan Barzanji di Masjid Jami Hasanudin Tenggarong. Kemudian dari Keraton Sultan Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa usung-usungan yang berisi makanan kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau bunga/kembang rampai dan Astagona.

Usung-usungan ini kemudian dikelilingkan antara Keraton dan Kedaton Sultan dan berakhir di Masjid Hasanuddin. Kedatangan prajurit keraton dengan membawa Sinto, Astagona dan kue-kue di Masjid Hasanudin ini akan disambut dengan pembacaan Asrakal yang kemudian membagi-bagikannya kepada warga masyarakat yang ada di dalam Masjid.

Akhir dari upacara Kerobok ini ditandai dengan penyampaian hikmah maulid oleh Drs H Nuktah Afrawi Kurdi SH MA. Sementara itu bagi masyarakat penonton dan wisatawan yang berada di luar masjid pihak Pemkab Kukar akan membagi-bagikan makanan berupa kue-kue secara gratis.

Istilah Kerobok berasal dari Bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. "Untuk sementara kita sebut saja sebagai Kerobok, diharapkan masukan dari masyarakat untuk menyebut upacara ini dengan tepat dan diupayakan pula upacara Kerobok ini menjadi event tetap setiap tahun saat bulan Maulid tiba," kata Basran Yunus.

Sementara itu, Drs Burhanuddin Hamid yang mewakili kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura mengakui tradisi memperingati maulid di kalangan kerabat kesultanan Kukar sejak dahulu sudah pernah dilakukan namun penyebutannya tidak pernah dibakukan. "Memang para Sultan Kutai terdahulu setiap bulan Maulid selalu mengadakan peringatan lahirnya Nabi," katanya.

Menurutnya, kegiatan peringatan Maulid Nabi pada waktu itu lebih banyak dipusatkan di Masjid Kesultanan (Masjid Jami Hasanuddin) yang berada di belakang Keraton saat ini. Kegiatannya antara lain diisi dengan menggelar seni Islam seperti pembacaan Barzanji atau Asrakal dan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. (joe/win)

Free E-mail from KutaiKartanegara.com

Login Name:

Password:

Belum Terdaftar?
Daftar Sekarang Juga!

--- Depan | Tentang Kami | Pasang Iklan | Layanan | Statistik | Partner | Credit | Kontak ---

Best viewed with Microsoft Internet Explorer 5.0 or higher with 800x600 screen resolution.
Copyright © 2001, 2002 KutaiKartanegara.com - All Rights Reserved.