KutaiKartanegara.com 20/03/03
Dalam waktu dekat Kabupaten Nganjuk bakal menjalin kerjasama dengan Pemkab
Kutai Kartanegara dalam pengadaan gabah untuk dipasok ke Rice Prosesing Unit (RPU) Desa
Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang.
Menurut Sekretaris Kabupaten Kukar
Drs H Eddy Subandi MM, daerah Nganjuk setiap musim panennya kerap mengalami surplus gabah
kering yang bisa mencapai 430 ribu ton sehingga tidak dapat tertampung oleh Dolog
setempat.
"Melihat kondisi tersebut,
Pemkab Nganjuk melalui bupatinya, Soetrisno R, sudah melakukan pembicaraan dengan kami.
Pada dasarnya kerjasama ini tidak mengalami masalah, hanya tinggal menentukan harga
tukarnya saja," ujar Eddy Subandi kepada Samarinda Pos beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, selama ini gabah
yang diproses di RPU kebanggaan Kukar tersebut kebanyakan dipasok oleh daerah Sulawesi
Selatan. Dengan adanya kerjasama ini, tentunya ada terobosan yang semakin maju. Mengingat
permintaan untuk beras Gerbang Dayaku (merk beras produk RPU) tersebut sangat diminati
warga.
"Kesekapatan soal harga ini
akan kami bicarakan dalam waktu dekat. Sejuah ini pihak Nganjuk mengajukan harga Rp 1.700
per kilonya. Melihat jumlah surplus yang cukup besar tersebut, kemungkinan besar harganya
bisa lebih murah lagi," ucap Eddy.
Surplus tersebut terjadi lantaran
hasil gabah dari petani sangat banyak, sementara konsumennya tidak begitu banyak apalagi
penggilingan di daerah Nganjuk hanya secara tradisional dan skalanya tidak sebesar seperti
yang ada di RPU Kukar.
Dalam kunjungan ke Nganjuk, Eddy
Subandi meninjau pabrik perontok padi yang dimiliki daerah pertanian tersebut. Ternyata
kunjungan tersebut tidak hanya ke Kabupaten Nganjuk, Sekkab Kukar ini juga melakukan
kunjungan dan pembicaraan dengan Pemkab Madiun. Materinya juga tidak jauh berbeda, masih
soal kerjasama di bidang suplay gabah untuk RPU.
"Dengan Madiun ini, harga gabah
yang ditawarkan malah lebih rendah, sekitar Rp 1.400 per kilogramnya. Langkah untuk
mencari pemasok ini dilakukan agar RPU memiliki stok yang cukup. Mengingat kapasitas
pengolahannya yang cukup besar yakni mencapai 50 ton," katanya. (idn) |