Bupati Syaukani ketika menyampaikan
jawaban terhadap kata akhir 5 Fraksi DPRD Kukar pada pengesahan RAPBD 2003
Photo: Joe |
|
|
KutaiKartanegara.com 18/02/03
Anggota DPRD Kutai Kartanegara yang berjumlah 45 orang secara aklamasi menyetujui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Kartanegara yang ditetapkan sebesar
Rp 2.456.676.028.622,- atau meningkat sebesar Rp 209.894.528.311,- dari Rancangan APBD
yang disampaikan oleh Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM beberapa waktu lalu yaitu sebesar
Rp 2,246 triliun lebih.
Persetujuan tersebut disampaikan
pada kata akhir masing-masing fraksi yang ada di DPRD Kukar dalam suatu sidang paripurna
VII yang berlangsung secara terbuka dipimpin ketuanya H Bachtiar Effendi tadi pagi di
Tenggarong. Dari jumlah APBD Kukar 2003 yang ditetapkan itu akan dimanfaatkan untuk
membiayai masing-masing pengeluaran rutin dianggarkan sebesar Rp 860,3 milyar lebih atau
35% dari jumlah keseluruhan anggaran dan biaya pembangunan dialokasikan sebesar Rp 1,59
triliun lebih atau 65%.
Sebagai salah satu dari 5 fraksi
yang ada di DPRD Kukar Fraksi PDI Perjuangan yang dijuru bicarai, Drs HM Sabri dalam
sidang paripurna kemarin selain menyetujui APBD Kukar 2003 juga mengatakan, kontraktor
maupun Pimpro yang tidak becus dalam menyelesaikan proyek perlu dituntut secara hukum.
Penegakan hukum ini perlu dilakukan agar dapat memberikan motivasi bagi pelaksana di
lapangan.
Sementara itu dari TNI Polri yang
disampaikan Letkol (CHk) H Jamaludin SH mengatakan, merasa prihatin atas sekelompok
organisasi massa khususnya organisasi kepemudaan yang menggunakan seragam dan asesoris
bernuansa milliter. Dikatakan fraksi kami mengharapkan agar seragam maupun asesoris
militer yang digunakan tersebut dapat diganti dengan yang lebih bernuansa sipil.
Sedang fraksi Golkar yang
disampaikan Ir Sabir Nawir MM maupun fraksi Persatuan Indonesia yang dijuru bicarai H
Muhammad HS MBA sama-sama mengharapkan Bupati dan aparatnya untuk konsekwen dan konsisten
dalam melaksanakan APBD 2003 karena APBD 2003 yang ditetapkan ini menganut sistem anggaran
defisit. Dimana sistem anggaran menurut kata akhir kedua fraksi ini sangat riskan dan
memerlukan kerja keras setiap aparat.
Sedang fraksi Amanat Keadilan Bangsa
pada kata akhirnya yang disampaikan H Noor Muhammad SSos mengatakan pembangunan yang
dilaksanakan saat ini bukan hanya dilakukan oleh suatu kelompok kekuatan atau kelompok
kekuasaan, melainkan pembangunan yang direncanakan dari, oleh dan untuk rakyat bukan dari
rakyat oleh pejabat untuk pejabat. Dibagian lain fraksi ini juga mendesak Pemkab Kukar
untuk menelusuri keterlambatan turunnya dana perimbangan triwulan IV tahun 2002 dari
pemerintah pusat yang sampai saat ini belum diterima Pemkab Kukar.
Menjawab berbagai pertanyaan yang
dilontarkan pada kata akhir fraksi Bupati Kukar Syaukani HR mengatakan akan mempelajari
semua yang disampaikan fraksi dan mengucapkan terima kasih atas persetujuan DPRD terhadap
APBD 2003. Demikian katanya. (joe) |