KutaiKartanegara.com 11/06/03
Belum cairnya dana perimbangan dari bagi hasil migas untuk Kutai Kartanegara
(Kukar) hingga saat ini, bagi Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi anggaran H Abdullah
Zainie SH merupakan sesuatu yang aneh. Ia terkejut ketika diinformasikan bahwa dana
perimbangan yang merupakan andalan pos keuangan Kukar itu belum cair.
Terkejut, karena ia sejak sebulan
lalu sudah menerima pemberitahuan dari Dirjen Anggaran bahwa dana itu akan segera
dicairkan. "Saya kira sudah dicairkan. Jadi, belum ya? Wah, apa-apaan ini Departemen
Keuangan," kata Zainie kepada Kaltim Post via telepon selulernya di Jakarta,
kemarin siang.
Zainie berjanji akan membantu
mengecek ke Departemen Keuangan. "Kalau begitu nanti saya akan tanyakan kembali ke
Departemen Keuangan. Harusnya itu sudah," tegasnya.
Seperti diberitakan, ada simpang
siur informasi soal kepastian pencairan dana perimbangan keuangan. Ketua DPRD Kukar H
Bachtiar Effendi BcHK dan Wakil Bupati Kukar Drs Samsuri Aspar MM mengatakan, minggu ini
dana perimbangan direncanakan cair. Bahkan, Bachtiar memperkirakan pencairan itu dalam 2-3
hari lagi. Pusat sudah mencairkan dana itu, dan jika belum masuk ke kas daerah, menurut
prediksi Bachtiar berarti masih berada di Bank Indonesia (BI). "Kalau sudah di Bank
Indonesia itu, saya perkirakan 2-3 hari akan cair," ujarnya, usai memimpin sidang di
Ruang Rapat Utama DPRD Kukar beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kabag Keuangan Pemkab
Kukar H Suryanto Anwar SE MM membantah informasi soal pencairan dana perimbangan. Ia
mengatakan, biasanya, jika dana perimbangan itu cair, komunikasinya dari Pusat langsung
dengan Bagian Keuangan yang menerima pemberitahuan melalui faks. "Sumpah dana itu
belum cair. Potong leher saya kalau saya berbohong soal ini," tegasnya.
Menurut Zainie yang juga Ketua
Fraksi Partai Golkar DPR RI itu, keterlambatan itu semula disebabkan karena menunggu
perhitungan lifting Migas. Dan, saat ini perhitungan itu telah selesai, sehingga tidak
logis kalau memasuki Bulan Juni ini dana perimbangan belum juga dicairkan. "Nanti
saya akan cek lagi," katanya berulang-ulang. (oi) |