KutaiKartanegara.com 08/02/03
Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, PDAM Kutai
Kartanegara (Kukar) merencanakan pembangunan prasarana air bersih dengan cara rancang
bangun untuk wilayah Tenggarong dan sekitarnya. Secara teknis akan dilakukan pengembangan
instalasi pengolahan air (IPA) untuk air minum, penyediaan mesin genset dan pengembangan
jaringan. Untuk rancang bangun itu, ada tiga investor yang siap, dua di antaranya PT
Metito dan PT Altra dari Jakarta.
Demikian dikemukakan Dirut PDAM
Kutai Kartanegara (Kukar) Ir Awang Yacoub L MM kepada Kaltim Post Kamis (06/02)
lalu. "Tiga investor itu akan melakukan penelitian lebih dulu selama seminggu,
kemudian akan presentasi. Nantinya akan dipilih satu investor yang dinilai paling
layak," kata Awang. Ia menambahkan, PT Metito sudah berpengalaman menangani proyek
air bersih di Sumatera, sedangkan PT Altra berpengalaman di Bontang.
Menurut Awang, investor itu akan
melaksanakan proyek yang direncanakan selesai akhir 2003 itu dengan sistem multiyears,
yang secara bertahap nantinya dibayar melalui dana APBD. Jika sudah lunas, kemudian Pemkab
Kukar menyerahkan ke PDAM dalam bentuk penyertaan modal.
"Jadi dana itu bentuknya bukan
hibah, tapi penyertaan modal. Saya optimis akhir 2004, PDAM Kukar sudah bisa nyetor ke PAD
(Pendapatan Asli Daerah)," tandasnya.
Bagaimana kondisi PDAM saat ini?
Menurutnya kondisi PDAM saat ini masih jauh dari bisnis ideal. Disebutkannya, biaya
produksi per meter kubik saat ini antara Rp1.500 sampai Rp2.000, sementara harga jual air
Rp1.000 per meter kubik. Selain itu, jumlah 23 IPA yang ada, tidak sebanding dengan jumlah
pelanggan yang terus bertambah. Begitu juga debit air 155 liter per detik untuk Tenggarong
dan debit total 320 liter per detik masih perlu ditingkatkan lagi.
"Masih perlu dilakukan
peremajaan IPA agar air bisa jernih. Sebagai contoh IPA Sukarame itu sudah di atas nilai
ekonomis, umurnya lebih dari 10 tahun. Itu ikut mempengaruhi sehingga warna air menjadi
kuning belakangan ini, selain bahan baku air sungai yang bangar," ujarnya.
Berkaitan dengan air berwarna kuning
dan keluhan warga, Awang mengaku dua hari lalu dipanggil Komisi C dan Komisi D DPRD Kukar.
Kepada anggota Dewan, Awang mengatakan, bahwa kuningnya air atau parameter visual itu,
tidak mempengaruhi kesehatan, karena secara uji laboratorium aspek kimia dan biologis yang
mempengaruhi kesehatan. "Tapi, kami sedang upayakan agar air kembali jernih dalam 3-4
hari nanti. Hasil uji lab, PH air sudah normal," tandasnya.
Sementara itu Ketua Komisi C DPRD
Kukar H Ifni Djuraidi membenarkan soal pembahasan air PDAM, menyikapi keluhan masyarakat.
PDAM bersedia untuk mengupayakan peningkatan pelayanan. "Dalam empat-lima hari ini
PDAM akan mengupayakannya. Kita lihat saja nanti," kata Djuraidi.
Disinggung soal anggaran PDAM,
Djuraidi mengatakan, tahun 2003 ini PDAM mengajukan anggaran Rp60 miliar, tapi karena
anggarannya terbatas sehingga yang disetujui tahun ini Rp20 miliar, dan sisanya pada tahun
2004 dan 2005. "PDAM memang perlu membangun infrastruktur untuk mengatasi problem air
bersih masyarakat," kata Djuraidi. (oi) |