KutaiKartanegara.com 07/10/03 14:36 WITA
Para kontraktor dan
pengusaha tambang minyak dan gas bumi yang berada di bawah
koordinasi Badan Pelaksanaan Minyak dan Gas Bumi (BP-Migas)
dipimpin James Runtu mengadakan kunjungan sehari ke Kabupaten
Kutai Kartanegara (Kukar) yang diterima Wakil Bupati Drs H
Samsuri Aspar MM di Restoran Bukit Biru Tenggarong kemarin Senin
(06/10).
Kunjungan
sehari pengurus dan anggota BP-Migas ke Kukar dalam rangka
peninjauan objek-objek wisata dan pusat Rekreasi dan Wisata
Pulau Kumala Tenggarong sekaligus melakukan kunjungan
silaturahmi dengan jajaran pejabat Pemkab Kukar.
Ketua tim
rombongan BP-Migas, James Runtu mengatakan, BP-Migas merupakan
lembaga baru menggantikan fungsi Pertamina. Pembentukan lembaga
ini menurutnya berdasarkan Undang-Undang No 22 tahun 2002 dan
Peraturan Pemerintah No 42 tahun 2002. Undang-undang tersebut
menetapkan bahwa BP-Migas adalah Badan Hukum Milik Negara.
"Jadi BP-Migas
adalah lembaga baru dan kedudukannya sama dan sederajat dengan
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan ITB Bandung," ujar James
Runtu.
Dikatakannya,
tugas BP-Migas sesuai UU dan Peraturan Pemerintah itu adalah
selain mengambil alih fungsi dan tugas Pertamina selama ini
seperti pengawasan dan manajemen kegiatan usaha hulu Migas juga
memasarkan produk usaha hulu migas seperti minyak dan gas bumi
yang sudah dieksploitasi kontraktor perusahaan penambangan migas
baik di dalam maupun ke luar negeri.
Ditambahkan
James Runtu, kendati lembaga ini berbentuk badan hukum milik
Negara (BHMN) bukan badan usaha milik Negara (BUMN), namun
disisi lain BP-Migas ditugaskan pemerintah untuk mencari
keuntungan dengan melalui usaha pemasaran migas. Dengan demikian
BP-Migas merupakan BHMN satu-satunya di Indonesia yang juga
bergerak di bidang usaha. Demikian katanya.
Sementara Wakil
Bupati Kukar Drs H Samsuri Aspar MM mengatakan, Kukar dengan
luas kurang lebih 27.253 km persegi tersebut 60 persen
wilayahnya memiliki kandungan dan potensi sumber daya alam (SDA)
migas.
Terbesar
potensi migas ini terdapat di wilayah pesisir atau pantai.
Sedang di wilyah pedalaman juga memiliki SDA yang beragam dan
potensial seperti batubara, hasil hutan dan ikutannya, wisata
serta perikanan. "Dari hasil SDA migas saja Kukar telah
menyumbang devisa nasional tidak kurang Rp 40 trilyun setiap
tahunnya. Oleh sebab itu wajar bila pembangunan di Kukar selama
ini mengalami kemajuan dari daerah lainnya," kata Samsuri Aspar.
Dijadwalkan
dalam waktu dekat BP-Migas melalui kontraktor Migas Total E&P
akan memberi bantuan community development dalam bentuk
peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia berupa program
ekonomi dan pendidikan kepada warga Persekutuan Dayak Kaltim
(PDKT). (joe)
|