Salah seorang dari 5 juru bicara
fraksi saat menyerahkan dokumen kata akhirnya kepada Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi
BcHk
Photo: Joe |
|
|
KutaiKartanegara.com 05/05/03
Setelah ditunggu hampir 2 bulan, akhirnya semua fraksi di DPRD Kutai Kartanegara (Kukar)
sepakat menerima Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM tahun
anggaran 2002 dalam Sidang Paripurna III DPRD Kukar yang berlangsung tadi pagi di
Tenggarong dengan acara tunggal penyampaian kata akhir fraksi-fraksi terhadap LPJ Bupati
Kukar tahun anggaran 2002.
Semua fraksi yang ada di DPRD Kukar
masing-masing Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, TNI/Polri, Amanat
Keadilan Bangsa (AKB) dan Fraksi Persatuan Indonesia (PI) dalam kata akhirnya yang
disampaikan oleh juru bicaranya menyatakan, memahami keterbatasan Pemkab Kukar dalam
melaksanakan proses pembangunan akibat ketelambatan kucuran dana dari Pemerintah pusat ke
daerah melalui dana perimbangan pusat dan daerah sesuai dengan UU No 25 dan 22 tahun 1999.
Dalam kata akhir Fraksi P-DIP
melalui juru bicaranya Drs HM Sabri mengatakan bahwa keterlambatan kucuran dana tersebut
hendaknya disikapi dengan pikiran-pikiran yang sehat pula. "Jangan kita memvonis
bahwa Pusat bersikap setengah hati untuk menerapkan ke dua Undang-Undang itu. Perlu
disadari bahwa proses birokrasi tidak semudah pemerintah desa dan kelurahan," kata HM
Sabri.
Sementara itu fraksi Golkar melalui
Drs HM Idrus mengharapkan agar Pemkab Kukar terus berupaya agar dana perimbangan pusat dan
daerah ini dapat segera meluncur tepat waktu.
Sedangkan fraksi TNI/Polri melalui
juru bicaranya H Jamaludin meminta Pemkab Kukar ke depan lebih mengarahkan pada
pembangunan yang berbasis pada agrobisnis dan agroindustri seperti perkebunan kelapa sawit
dan tebu.
Sementara Fraksi Persatuan Indonesia
melalui Drs H Syaiful Anwar mengharapkan agar Pemkab Kukar segera melakukan pembenahan
organisasinya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2003 tentang perampingan
organisasi Pemkab agar kinerja aparat lebih efisien dan efektif.
Dan terakhir, fraksi AKB yang dijuru
bicarai ketuanya Drs H Noor Muhammad mengatakan, kebijakan pemberian beasiswa kepada semua
Mahasiswa Unikarta Pemkab hendaknya lebih selektif yaitu hanya diberikan kepada mahasiswa
yang berprestasi dan kurang mampu. Fraksi AKB pada kata akhirnya juga menyinggung tentang
tidak terealisasinya secara penuh program Rp milyar per desa pada tahun anggaran 2002 lalu
yang menurutnya sangat mengecewakan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Kukar Drs H
Syaukani HR MM menghargai kerjasama maupun saran yang disampaikan baik yang bersifat
kritikan maupun dukungan kepada Pemkab Kukar yang semuanya oleh Syaukani akan dijadikan
masukan yang berharga dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di Kukar dimasa
mendatang.
"Saya menghargai semua
kerjasama maupun masukan-masukan dari anggota dewan dan masyarakat lainnya untuk dijadikan
pedoman bagi saya melanjutkan amanah dalam membangun Kukar," kata Syaukani dihadapan
para anggota dewan. (joe) |