KutaiKartanegara.com 02/02/03
Awal bulan ini, warga Kota Raja Tenggarong dan para wisatawan yang datang ke
kota ini sudah bisa menikmati fasilitas kereta gantung. Dengan demikian, bertambah
alternatif untuk bisa menjangkau objek wisata Pulau Kumala selain melalui jalur sungai.
Bahkan dengan memanfaatkan kereta gantung, masyarakat umum akan bisa menikmati pemandangan
Kota Tenggarong dari ketinggian.
Pimpinan Proyek Pembangunan Kereta Gantung dari Dinas Cipta Karya Kutai Kartanegara
(Kukar), Ir Sulaiman, mengatakan pengoperasian kereta gantung baru pada bulan Pebruari
karena menunggu selesainya pelatihan terhadap 12 orang yang nantinya berperan sebagai
operator. Pelatihan operator ini dilaksanakan sejak 28 Januari 2003 selama sepekan.
"Kalau proyek pembangunannya sendiri sudah selesai pada September 2002 lalu dan
sempat dioperasikan saat Erau dan Festival Keraton Nusantara III." kata Sulaiman
menjelaskan proyek senilai Rp 29,5 miliar yang mulai dibangun pada bulan Pebruari setahun
yang lalu.
12 orang yang ikut pelatihan operator itu, lanjut Sulaiman, tak lain warga Tenggarong
sendiri dengan pelatih dari Austria. Juga, karena harus menyesuaikan jadwal pelatih
Austria itulah sehingga baru Pebruari pengoperasian kereta gantung bisa dilaksanakan.
"Kereta gantung itu teknologinya memang dari Austria. Sehingga kita perlu melakukan
alih teknologi," katanya sembari menegaskan bahwa dari segi kelayakan operasional
kereta gantung tidak ada masalah, khususnya dari aspek keamanan.
Dalam master plan taman wisata Pulau Kumala, kereta gantung berada dalam Zona III, yakni
hutan dan preservasi. Pada zona dengan luas 24,5 hektare dari luas Pulau Kumala 76 hektare
tersebut juga terdapat Sky Tower, Rumah Puja, Lamin Wahau, Lamin Mancong, rel kereta api
mini, jogging track/picnic area, stasiun oto, cottage, danau buatan dan dermaga service. (oi) |