KutaiKartanegara.com 21/02/03
Obsesi Bupati Kukar H Syaukani HR untuk membangun sebuah bandara yang
terletak diantara kota Tenggarong-Samarinda mendapat sambutan hangat dari Walikota
Samarinda H Achmad Amins.
Dalam pertemuan yang berlangsung
kemarin di Gedung BPD Kaltim, kedua pemimpin daerah tersebut sepakat untuk bahu-membahu
bekerjasama membangun sebuah bandar udara yang levelnya setingkat dibawah bandara
internasional Sepinggan, Balikpapan.
Pemkot Samarinda sebenarnya sudah
cukup lama menyiapkan lahan seluas 300 ha di Kelurahan Sungai Siring (Kecamatan Samarinda
Utara) untuk membangun bandara baru menggantikan bandara Temindung yang sudah tak layak
digunakan. Setelah adanya kesepakatan dengan Pemkab Kukar, otomatis pembangunan bandara di
Sungai Siring tersebut dibatalkan atau dengan kata lain dipindahkan ke lokasi lain yakni
diantara kota Samarinda dan Tenggarong.
Menurut Syaukani, ada tiga titik
lokasi yang sudah diancang-ancang untuk proyek pembangunan bandara ini. Letaknya sangat
dekat dengan Samarinda maupun Tenggarong, sehingga kedua kota ini akan saling memperoleh
manfaat dari pembangunan bandara tersebut.
"Yang jelas lokasi bandara
berada di tengah. Kalau dari Samarinda bisa dicapai dalam waktu 15 menit dan dari
Tenggarong juga 15 menit." kata Bupati Syaukani HR dengan diangguki H Achmad Amins.
Kedua pemimpin juga yakin jika
proyek pembangunan bandara yang menelan biaya sekitar Rp 800 miliar akan dapat
ditanggulangi dengan adanya kerjasama antar kedua daerah. "Kita punya Bank BPD yang
siap membantu masalah dananya dan saya yakin Gubernur akan setuju dengan rencana ini
termasuk Menteri Perhubungan RI." ungkap Syaukani.
Sementara itu, Achmad Amins menilai
tawaran kerjasama Pemkab Kukar harus diprioritaskan karena dari kerjasama tersebut peluang
mewujudkan sebuah fasilitas bandara baru pengganti Temindung tampak lebih kongkrit
dibandingkan jika Pemkot Samarinda menunggu investor dari luar yang sampai hari ini belum
jelas keberadaannya. Dengan dibatalkannya lahan proyek bandara di Sungai Siring, Amins
mengatakan ada 2 alternatif pemanfaatan lahan tersebut yakni untuk pembangunan Kampus
Universitas Mulawarman atau pembangunan fasilitas kegiatan PON XVII 2008. (win) |