Jayne Blakemore dari Inclusion International New Zealand saat memberikan materi seminar
dan pelatihan bagi orang tua yang memiliki anak penderita cacat mental
Photo: Joe |
|
|
KutaiKartanegara.com 20/05/03
Untuk lebih memberdayakan potensi sumber daya manusia (SDM) yang merupakan
salah satu dari 3 sasaran pokok program Gerbang Dayaku maka Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara (Pemkab Kukar) bersama Inclusion International dan Forum Pemberdayaan
Penyandang Cacat Indonesia (FPPCI) melakukan seminar sekaligus pelatihan penanganan dini
para penderita tunagrahita (cacat mental) selama dua hari.
Pelatihan dan seminar yang ditujukan
bagi orang tua yang memiliki anak penderita keterbelakangan mental atau tuna grahita ini
dibuka oleh Assisten IV Bidang Kesra, Drs H Basran Yunus tadi siang di Ruang Pertemuan
Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Dikluspora), Tenggarong.
Seminar dan pelatihan yang
diselenggarakan oleh Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Tenggarong bersama Dikluspora Kukar
ini diikuti 35 orang dengan menghadirkan pembicara masing-masing Rebecca McColough
dan Jayne Blakemore dari tim Inclusion International New Zealand (Selandia Baru).
Menurut Jayne Blakemore penanganan
secara dini terhadap anak penderita cacat mental, Cerebral Palsy, Down Syndrome dan
Autisme sangat diperlukan dengan harapan agar penderitaan mereka dapat dikurangi.
Disamping itu bantuan dari masyarakat juga sangat diperlukan dalam usaha penyembuhan
penyandang cacat mental. Pengalaman selama ini menunjukkan bila ditangani secara lebih
dini maka penderita cacat mental dapat dikurangi penderitaannya. ''Sasaran akhir kita
adalah para penderita cacat mental itu bila telah dewasa juga dapat mengikuti Pemilihan
Umum," kata Jayne.
Dikatakan pula bahwa di negara
Selandia Baru dan di banyak negara maju di dunia, terutama pada perusahaan industri besar
telah diterapkan sistem rekruitmen tenaga kerja bagi penderita cacat mental dengan
perbandingan 100 pekerja normal terdapat seorang penderita cacat mental.
Maksudnya adalah agar mereka lebih
diberdayakan dan diperhatikan kendati produktivitas kerjanya tidak lebih besar dari
pekerja normal. Ditambahkan pula bahwa seminar maupun pelatihan ini lebih dititik beratkan
pada berbagi pengalaman dan saling tukar informasi diantara peserta dalam menangani anak
cacat mental. Karena menurutnya diantara anak penderita cacat mental terdapat perbedaan
baik tingkah laku, potensi diri yang dapat dikembangkan maupun tingkat penderitaan yang
dialami.
Sementara itu Assisten IV Bidang
Kesra, Drs H Basran Yunus mengatakan pada dasarnya kehadiran manusia di dunia bukan
diciptakan untuk menjadi beban bagi manusia lainnya namun merupakan hikmah bagi kehidupan
manusia agar lebih saling peduli dan memperhatikan. Untuk itu Basran Yunus mengharapkan
peserta pelatihan dan seminar ini dapat mengambil manfaat yang langka ini dalam rangka
memberikan dukungan yang berarti dalam mensukseskan program Gerbang Dayaku yang mana salah
satu dari 3 sasaran utamanya adalah pemberdayaan SDM termasuk para penderita cacat mental.
(joe) |