KutaiKartanegara.com 15/12/03 21:45 WITA
Dari kegiatan Road Show Goes To School and Campus (GTSC) 2003 yang digelar oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Tenggarong beberapa waktu lalu
tergambar bagaimana rendahnya minat membaca dan menulis di kalangan pelajar kota
Tenggarong.
Menurut Hanafi yang juga Sekretaris
FLP Cabang Tenggarong, hal tersebut dapat dilihat dari sepinya perpustakaan-perpustakaan
sekolah di kota Tenggarong. Selebihnya, waktu luang pelajar di luar sekolah lebih banyak
digunakan mereka untuk menonton TV, main playstation, nongkrong di jalan,
kebut-kebutan serta kegiatan-kegiatan lainnya yang malah berdampak yang tidak baik bagi
mereka.
"Kejemuan pelajar juga terletak
pada kegiatan-kegiatan sekolah yang hanya terus mengejar kurikulum tanpa ada
kegiatan-kegiatan yang variatif dengan melibatkan langsung pelajarnya. Pelajar juga lebih
hafal dengan judul-judul sinetron TV daripada judul-judul buku yang ada di
perpustakaan," ujar Hanafi.
Menurut Hanafi, rutinitas
perpustakaan yang tidak ada pembaharuan juga menjadi tolak ukur mengapa mereka enggan
masuk dan membaca buku. Koleksinya yang itu-itu saja dan banyak buku yang kondisinya sudah
tak layak juga menurunkan minat mereka untuk betah berlama-lama di perpustakaan.
Ditambahkannya, GTSC sebagai salah
satu kegiatan rutin FLP Cabang Tenggarong berusaha mendekatkan kembali pelajar dengan buku
serta meningkatkan minat mereka dibidang tulis menulis. Dan sambutan yang antusias selalu
mengiringi kegiatan ini, dengan menformat kunjungan dengan pelatihan berbasis entertainment.
Kegiatan tersebut selalu diselingi dengan pentas seni, dengan menampilkan SDM-SDM FLP di
bidang teater, baca puisi serta seni suara.
"Kegiatan itu akan terus
berlanjut pada tahun 2004 dengan target akan melakukan kunjungan ke seluruh sekolah di
kota Tenggarong. Bahkan kalau ada dana, kami akan melakukan kegiatan serupa ke seluruh
kecamatan di wilayah Kukar," kata Hanafi.
Menurut Hanafi, pada tahun 2004
mendatang FLP akan bekerjasama dengan berbagai pihak guna mensosialisasikan FLP kepada
masyarakat, serta akan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan. Dan untuk meningkatkan
minat baca tulis, FLP yang aktif melakukan kajian-kajian penulisan serta bedah buku akan
mencoba sosialisasi ke tingkat bawah yaitu Sekolah Dasar dengan menggelar FLP Kids yang
bertujuan untuk mendekatkan palajar dengan aktifitas membaca dan menulis sejak dini.
Hanafi juga menyambut baik upaya
Pemkab yang akan melakukan terobosan yaitu perpustakaan keliling. Menurutnya, perpustakaan
keliling tersebut patut segera direalisasikan dan dikelola dengan serius dan cakupannya
juga harus lebih luas, melihat kondisi Kukar yang mencakup 18 kecamatan.
"Perpustakaan merupakan media yang paling berpotensi untuk melakukan peningkatan,
harus bias maksimal difungsikan. Jangan sampai daerah kita seperti istilah yang dikatakan
oleh Taufik Ismail, Buta Membaca dan Lumpuh Menulis," demikian kata Hanafi. (win) |