Koreografer Tom Ibnur (kanan) turut mendukung tari Cahaya Bertuah yang akan tampil pada
Festival Dunia Islam di Babel
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 10/12/03 15:15 WITA
Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) mengirimkan dua tim kesenian ke provinsi DI
Yogyakarta dan Bangka Belitung (Babel) yang masing-masing adalah untuk mengikuti Festival
Selatan dan Festival Dunia Melayu Dunia Islam.
Menurut Ketua LPKK Misra Budiarto AX
SSos, tim kesenian yang mengikuti Festival Selatan di Yogyakarta akan menampilkan tari
Kebersamaan yang dibawakan 15 orang penari, 8 pemusik dan 4 penyanyi. Sementara tim yang
mengikuti Festival Dunia Melayu Dunia Islam di kota Pangkal Pinang (provinsi Babel) akan
menyajikan tari berjudul Cahaya Bertuah yang didukung 14 penari dan 8 pemusik.
Seluruh pendukung tari Cahaya Bertuah yang tampil tadi malam di Serapo LPKK sebelum
berangkat ke Babel Jum'at (12/12) lusa
Photo: Agri |
|
|
Sebelum kedua tim kesenian ini
meninggalkan Tenggarong, tadi malam digelar Malam Apresiasi Seni di Serapo LPKK yang
menampilan kedua tari tersebut. Persembahan seniman-seniwati LPKK ini diawali dengan
sajian Tari Cahaya Bertuah yang nantinya akan tampil pada Festival Dunia Melayu Dunia
Islam di Babel. Yang menarik, koreografer nasional Tom Ibnur turut serta dalam tari ini.
Tari Cahaya Bertuah menceritakan
tentang masuknya agama Islam ke wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu masih
diperintah Raja Mahkota (Raja ke-6 Kutai Kartanegara). Secara perlahan namun pasti, Islam
yang dibawa oleh ulama dari Malaka yakni Tuanku Tunggang Parangan dan Tuanku Datuk Ri
Bandang ini akhirnya diterima dengan baik oleh Raja Mahkota.
Salah satu penampilan para pendukung tari Kebersamaan yang akan unjuk kebolehan di
Festival Selatan, Yogyakarta
Photo: Agri
Aksi para penari LPKK yang hari ini
diberangkatkan ke Yogyakarta
Photo: Agri
|
|
|
Pengislaman Raja Mahkota yang
disaksikan oleh rakyatnya ini merupakan perubahan sosio budaya yang cukup hebat. Seni
budaya Islam pun tumbuh berkembang mempengaruhi sendi-sendi pemerintahan kerajaan yang
kemudian berubah nama menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara.
Usai penampilan tim pertama, sajian
dilanjutkan dengan tari Kebersamaan yang akan tampil di Festival Selatan. Tari Kebersamaan
ini menggambarkan kerukunan hidup rakyat Kutai Kartanegara yang terdiri dari beraneka
ragam budaya, suku dan adat istiadat yang tampak dalam keceriaan para muda-mudi yang
saling bersenda gurau. Tarian yang memadukan budaya Melayu, Dayak pedalaman dan pesisir
pantai ini juga diiringi dengan lagu-lagu daerah Kutai dan musik rampaknya yang dinamis.
Ketua LPKK Misra Budiarto AX SSos
dan ratusan penonton yang hadir semalam tampak puas dengan penampilan apik para penari
yang akan membawa nama Kukar di dua festival berbeda ini. Dikatakan Misra Budiarto usai
acara tersebut, rombongan kesenian ke Yogyakarta diberangkatkan siang ini, sementara tim
kedua rencananya akan diberangkatkan ke Bangka Belitung, Jum'at (12/12) lusa. (win) |