
Makam Pangeran Noto Igomo yang selalu dikunjungi para peziarah
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 30/05/04 12:35 WITA
Kesultanan Kutai Kartanegara ing
Martadipura tadi pagi menggelar haul Pangeran Noto Igomo dan Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Al-Adil Khalifatul Mukminin Fibiladil Kutai bertempat di Masjid Jami' Hasanuddin,
Tenggarong.
Sebelum haul digelar, acara diawali
dengan ziarah ke makam dua tokoh ini di pemakaman Kelambu Kuning dan pemakaman Keraton
Kutai Kartanegara. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil serta maulid
habsyi yang dilaksanakan masjid tertua di 'Kota Raja' Tenggarong tersebut.
Pada kesempatan tersebut dibacakan pula
riwayat singkat Pangeran Noto Igomo dan Sultan AM Sulaiman oleh masing-masing keturunan
dua tokoh tersebut. Menurut Drs Sayid Luthfi MM, Pangeran Noto Igomo merupakan gelar dari
Habib Sayid Muhammad bin Ali bin Hasan bin Thoha bin Yahya, keturunan Nabi Muhammad SAW
ke-34 yang mengabdikan diri kepada Kesultanan Kutai Kartanegara dalam mengajarkan agama
Islam baik hukum-hukum syariat maupun tasawuf.

Habib Mustofa Al-Idrus berdiri didepan mimbar memberikan ceramah agama pada
haul Pangeran Noto Igomo dan Sultan AM Sulaiman
Photo: Agri
Umat muslim kota Tenggarong dengan
serius menyimak siraman rohani dari Habib Mustofa Al-Idrus
Photo: Agri
|
|
|
Sementara itu, kerabatan Kesultanan
Kutai yang diwakili oleh H Aji Pangeran Adi Kesuma saat menyampaikan riwayat singkat
Sultan AM Sulaiman mengatakan Sultan Kutai ke-17 ini dikenal sangat arif dan sangat
memperhatikan urusan agama, salah satu contohnya adalah dengan selalu mengirimkan
rakyatnya untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah setiap tahunnya.
"Bahkan beliau mewakafkan sebuah
bangunan di Mekkah yang digunakan sebagai pemondokan selama berlangsungnya ibadah haji.
Gelar Khalifatul Mukminin yang diberikan Kerajaan Arab Saudi membuktikan bahwa Sultan AM
Sulaiman merupakan seorang pemimpin agama bagi rakyat Kutai Kartanegara," kata HAP
Adi Kesuma.
Bupati Kukar H Syaukani HR dalam sambutan
tertulisnya yang dibacakan Wabup H Samsuri Aspar mengatakan, keteladanan Sultan AM
Sulaiman sebagai pemimpin yang memegang ajaran agama, juga kedermawanan dan kearifannya
dalam menegakkan rukun Islam serta kesabaran, kepandaian dan keshalehan Pangeran Noto
Igomo sudah seharusnya menjadi spirit bagi masyarakat Kukar dalam menegakkan ajaran dan
tata nilai agama serta melakukan syiar Islam di tengah perubahan dan beratnya tantangan
jaman.
Haul kedua tokoh ini dihadiri ribuan umat
muslim ini diakhiri dengan siraman rohani dan pembacaan do'a yang dipimpin oleh Habib
Mustofa Al-Idrus dari Jakarta. Tampak hadir pada acara ini diantaranya adalah para pejabat
Muspikab Kukar, kepala dinas/instansi, alim ulama dan kerabat Kesultanan Kutai
Kartanegara.
Sementara Sultan Kutai Kartanegara H Adji
Mohd Salehoeddin II yang biasanya hadir pada kegiatan ini terpaksa berhalangan karena
masih beristirahat setelah sempat menjalani pengobatan dan operasi di Singapura. (win)

Suasana Masjid Jami' Hasanuddin yang dipadati ribuan umat muslim dari Tenggarong,
Samarinda bahkan dari Kalimantan Selatan untuk mengikuti acara haul Pangeran Noto Igomo
dan Sultan AM Sulaiman
Photo: Agri
|