Wasit Saharuddin dikawal petugas keamanan setelah pertandingan
berakhir
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 13/05/04 00:50 WITA
Partai ke-11 Divisi I Liga Indonesia
Wilayah Timur antara tuan rumah Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) melawan Persibom Bolaang
Mongondow yang berkesudahan imbang 1-1 berakhir ricuh begitu wasit Saharuddin meniupkan
peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Rabu
(12/05) sore kemarin.
Para pendukung Mitra Kukar dan beberapa
pemain cadangan tampak emosional dan berusaha menyerang wasit Saharuddin yang mereka nilai
tidak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan pemain Persibom sehingga sangat merugikan
Mitra Kukar.
Petugas keamanan saat menghalau
Yoyok, kiper ketiga Mitra Kukar yang berpakaian biasa
Photo: Yanda |
|
|
Beruntung para petugas keamanan
dengan sigap mengamankan wasit asal Maros (Sulawesi Selatan) tersebut sebelum sempat
diserang oleh para pendukung Mitra Kukar yang menyerbu lapangan beberapa saat setelah
pertandingan dinyatakan ber-akhir.
Puluhan petugas keamanan langsung
mengawal wasit Saharuddin menuju ruang istirahat. Sementara beberapa petugas lainnya
tampak bersitegang dengan beberapa pendukung, pemain cadangan serta ofisial Mitra Kukar
yang sangat emosi terhadap wasit.
Suasana Stadion Rondong Demang seketika
menjadi tegang dan mencekam. Bupati Bolaang Mongondow Ny Marlina Moha Siahaan dan istri
Bupati Kukar Ny Hj Dayang Kartini Syaukani yang berkesempatan untuk menyaksikan
pertandingan ini pun segera dikawal petugas saat meninggalkan tribun.
Beberapa petugas keamanan memukuli
Yoyok yang dikira adalah pendukung biasa
Photo: Yanda |
|
|
Sementara itu beberapa pemain Mitra
Kukar yang baru saja berlaga di atas lapangan hijau pun tampak sibuk menenangkan para
pen-dukungnya agar tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis dan menahan para petugas
keamanan untuk tidak memukuli para pendukung Mitra Kukar, salah satunya adalah Yoyok yang
merupakan kiper ketiga Mitra Kukar.
Ketua Umum Mitra Kukar H Suryanto Anwar
maupun Manajer Tim Endri Erawan terpaksa turun ke lapangan untuk meredam emosi para
pendukung fanatik Mitra Kukar yang diantaranya terlibat bentrokan dengan petugas keamanan.
Kapten Pol M Eka Fathurahman dari Polres
Kutai yang bertindak selaku koordinator keamanan berusaha mengatasi situasi dengan
mengambil alih pengeras suara dan meminta seluruh pendukung Mitra Kukar agar dapat menahan
diri dan tidak mencoreng nama baik Kukar.
Para pemain Mitra Kukar berusaha
menghentikan aparat keamanan untuk tidak memukuli Yoyok
Photo: Yanda
Kapten Pol M Eka Fathurahman
berusaha menenangkan pendukung Mitra Kukar
Photo: Yanda
|
|
|
Senada dengan Eka Fathurahman,
Ketua Panitia Pelaksana Drs Mursito MM pun berusaha menenangkan para pendukung Mitra Kukar
dan meminta pengertian mereka karena hal tersebut dapat merugikan Tenggarong sendiri
sebagai tuan rumah pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Ratusan pendukung Mitra Kukar yang masih
kurang puas dengan wsait pun menunggu hingga di luar stadion. Namun, panitia dan pihak
keamanan dengan cerdik melarikan wasit dan asisten wasit melalui pintu lain.
Walau sangat kecewa, para pendukung Mitra
Kukar akhirnya membubarkan diri dengan tertib tanpa melakukan tindakan-tindakan anarkis.
Pertandingan antara Mitra Kukar melawan
Persibom sebenarnya berimbang dan berjalan sangat menarik. Kedua tim sama-sama
memperagakan permainan menyerang hingga akhirnya berkesudahan imbang 1-1. (win/nop)
Kericuhan yang terjadi di Stadion
Rondong Demang usai pertandingan Mitra Kukar melawan Persibom berakhir
Photo: Agri
Berita Terkait:
Persibom Tahan Mitra Kukar 1-1 (12/05/04)
Mitra Waspadai Kebangkitan Persibom (11/05/04) |