Suasana pemaparan Gerbang Dayaku
oleh Bupati H Syaukani HR dihadapan mahasiswa jurusan Pemerintahan FISIP Untad di Ruang
Serba Guna Kantor Bupati Kukar, Tenggarong
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 22/04/04 20:44 WITA
Sedikitnya 90 mahasiswa jurusan
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako, Palu
(Sulawesi Tengah), selama 4 hari melakukan studi banding ke ibukota Kabupaten Kutai
Kartanegara (Kukar), Tenggarong.
Menurut Andi Pasinringi selaku
penanggungjawab rombongan, dipilihnya wilayah Kukar sebagai sasaran studi banding ini
terkait dengan keberhasilan Kutai Kartanegara dalam melaksanakan otda, apalagi kabupaten
ini juga menjadi pilot project pelaksanaan otda di Indonesia.
Kedatangan para mahasiswa FISIP
Universitas Tadulako (Untad) ini diterima langsung oleh Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM
bersama kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Kukar tadi pagi di Ruang Serba Guna,
Kantor Bupati Kukar, Tenggarong.
Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa
mendengarkan ceramah dan pemaparan dari Bupati Syaukani yang secara panjang lebar
menjelaskan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia khususnya penerapan UU No 22 dan 25
Tahun 1999.
Para mahasiswi FISIP Untad dengan serius menyimak pemaparan Bupati Kukar H Syaukani HR
Photo: Agri |
|
|
"Jika pada masa sentralistis
dahulu, seluruh kekayaan alam Kutai digali, dieksploitasi dan dibawa ke pusat. Ibarat sapi
perah, sapinya diangkut, kandangnya dibawa, kotorannya yang bisa dimanfaatkan juga dibawa
ke Jakarta, yang ditinggal disini hanya penyakit dan baunya saja. Kita ini sama saja
seperti anak ayam yang mati di lumbung padi," ujar Syaukani.
Dikatakannya, pemerataan pembangunan pada
masa lalu hanya menguntungkan daerah yang padat penduduknya terutama di wilayah Indonesia
Barat. Sehingga pembangunan infrastruktur di Kutai khususnya dan Kaltim pada umumnya
hingga kini masih jauh tertinggal dibandingkan di pulau Jawa atau Sumatera.
"Namun setelah otonomi daerah
digulirkan dan perimbangan keuangan dikucurkan, Kutai Kartanegara menerima bagi hasil dari
sumber daya alam yang sangat besar," tambah Ketua Umum APKASI (Asosiasi Pemerintah
Kabupaten Seluruh Indonesia) ini.
Besarnya penerimaan Kukar ini, lanjut
Bupati, dimanfaatkan untuk membangun dan mengejar ketertinggalan Kukar dari daerah-daerah
lain yakni melalui program Gerbang Dayaku (Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai)
yang terdiri dari 3 gerbang (gerakan pengembangan) yakni gerbang perkotaan, gerbang
pedesaan dan gerbang SDM.
Usai ceramah dan pemaparan mengenai
Gerbang Dayaku, Bupati Kukar berkesempatan menyerahkan sertifikat secara simbolis kepada
dua mahasiswa peserta studi banding ini.
Selama di Tenggarong, rombongan mahasiswa
berikut 4 dosen FISIP Untad Palu juga akan melakukan kunjungan ke obyek-obyek wisata di
kota Tenggarong, kampus Universitas Kutai Kartanegara serta akan menggelar pertunjukan
kesenian di Gedung Serapo LPKK Tenggarong, Sabtu (24/04) malam mendatang. (win) |