Fraksi TNI/Polri melalui H Jamaluddin SH saat
menyampaikan kata akhir fraksinya dalam Sidang Paripurna
ke-3 DPRD Kukar
Photo: Joe |
|
|
KutaiKartanegara.com 15/04/04 20:10 WITA
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Kartanegara
(Kukar) tahun 2004 akhirnya ditetapkan menjadi lebih dari Rp
2,94 triliun setelah seluruh fraksi DPRD Kukar menyetujui
Rancangan APBD tahun anggaran 2004 tadi siang. Selain itu juga
ditetapkan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) sebesar Rp 600 milyar
lebih.
Dalam Sidang
Paripurna ke-3 DPRD Kukar yang dipimpin ketuanya, H Bachtiar
Effendi, seluruh fraksi DPRD Kukar saat menyampaikan kata
akhirnya juga menerima Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bupati
Kukar terhadap pelaksanaan APBD tahun 2003.
Ditetapkannya
RAPBD Kukar menjadi APBD sebesar Rp 2.943.245.465.277,- ini
ditandai dengan penandatanganan berita acara pengesahan yang
dilakukan oleh Bupati Kukar Drs H Syaukani HR MM bersama Ketua
DPRD Kukar H Bachtiar Effendi disaksikan para Wakil Ketua DPRD
Kukar.
H Jamaluddin SH (kiri) menyalami Bupati Kukar usai
menyerahkan Kata Akhir dari Fraksi TNI/Polri
Photo: Joe
Syaukani saat menandatangani berita acara pengesahan
APBD 2004 disaksikan Ketua DPRD H Bachtiar Effendi dan
para wakil-wakilnya
Photo: Joe |
|
|
APBD Kukar 2004
dicanangkan untuk pos pengeluaran rutin atau biaya aparatur
sebesar Rp 891 milyar lebih, sedang pengeluaran untuk pos
pelayanan publik maupun anggaran pembangunan sebesar Rp 2,493
trilyun lebih.
Fraksi PDIP
pada kata akhirnya yang disampaikan Drs HM Sabri mengatakan,
keterlambatan serta alotnya pembahasan RAPBD menjadi APBD 2004
bukanlah merupakan upaya untuk melakukan tekanan atau
memangkas-mangkas dana yang dialokasikan tetapi adalah untuk
mengarahkan kepada efektifnya suatu anggaran.
Fraksi Amanat
Keadilan Bangsa melalui juru bicaranya Drs H Noor Muhammad
mengatakan, tidaklah benar tudingan bahwa lamanya pembahasan
RAPBD Kukar 2004 karena intrik-intrik politik dengan
mendekatinya akhir masa bakti anggota dewan hasil pemilu 1999.
"Yang jelas banyak anggota dewan yang juga adalah pimpinan dan
pengurus partai yang disibukkan menghadapi perhelatan akbar
pemilu 2004 lalu," ujar anggota dewan yang populer dengan
sebutan Rumainur ini.
Sedang Fraksi
TNI/Polri melalui H Jamaludin SH berharap APBD 2004 lebih
memprioritaskan proyek-proyek yang telah disepakati namun belum
dilaksanakan pada tahun 2003 lalu dan proyek yang sudah selesai
namun belum dibayarkan.
Sementara itu,
Fraksi Golkar melalui Abdul Wahid Katung maupun Fraksi Persatuan
Indonesia melalui H Syaiful Anwar AH sama-sama mengharapkan
anggaran pelayanan publik/pembangunan hendaknya lebih
berorientasi pada pemerataan pembangunan wilayah dengan
mengoptimalkan peningkatan kesejahteraan warga yang didukung
ketersediaan sarana transportasi dan ekonomi rakyat. (joe) |